Hari ini, sekolah dimulai kembali. Saat ini [Name] berjalan menuju sekolah dengan roti ditangannya.
Sampai dikelas, diapun membuka pintu dan disapa hangat oleh temannya.
"Ohayou, [Name]-chan!"
"Ah, Ohayou!"
Gadis itupun melangkahkan kakinya menuju kursinya dan duduk disana. Kaminari, Kirishima dan laki-laki lainnya menghampirinya.
"Hey kau bisa lihat masa depan kan? Bisa kau lihat siapa yang akan jadi jodohku?" tanya Kaminari.
"Hah? Woy kembaran! Kenapa kau ingin tau?"
"Selama ini aku jomblo! Jadi aku penasaran siapa sebenarnya jodohku!" sahut Kaminari dengan wajah melasnya.
"Aku ini bukan tuhan ya? Jadi ini mungkin bisa berubah," [Name] menatap Kaminari. Dan gadis itu mulai menelurusi masa depan bocah PLN itu.
"Jodohmu ya? Ahaha, aku tahu." Yang dia lihat, jodoh Kaminari itu Jirou.
Maap Author ngasal wkwk
"Aku akan kasih clue saja, jodohmu ada dikelas ini!"
Semua yang mendengar itu terkejut, begitu juga murid perempuan.
"Mana ada yang mau sama Kaminari," sahut Jirou.
"Weh siapa? Yaomomo kah? Jirou kah? Uraraka kah?" tanya Kaminari antusias.
"Cari tau aja sendiri!" ucap [Name].
Bakugou yang sedari tadi menyimak dari kursinya berkata, "Jangan percaya omongan peramal itu!"
[Name] yang tidak terima disebut 'peramal' berdiri sambil menggebrak meja. Semua terkejut, "Hey! Jangan remehkan kekuatanku! Memangnya kau tau apa hah? Dasar rambut jabrik!"
"Hah apa kau bilang? Akan kubunuh kau!" Tangan Bakugou sudah ada percikan ledakannya. Begitu juga [Name], sudah siap melangkah ke Bakugou.
"Mati kau!" Sebelum Bakugou menyerang [Name], Quirknya sudah dihapus karena ada Aizawa yang masuk ke kelas.
"Kenapa ribut?"
Bakugou hanya mendecih, semuanya duduk kebangkunya masing-masing. Mereka terkejut karena Aizawa yang masuk dengan perban dimana-mana.
"Aizawa-sensei! Sembuhnya cepet amat!" Teriak satu kelas.
"Terlalu pro!"
"Aku liatnya dia kaya mumi!" [Name] menahan tawanya.
"[Name], untung saja kau selamat kali ini. Jika tidak aku sudah menggantungmu di kantin!"
Seketika [Name] meneguk salivanya kasar.
Iida mengangkat tangannya, "Sensei, Anda sudah sehat, ya?"
"Tak usah pedulikan kesehatanku. Yang lebih penting, pertarungannya belum berakhir," ucap Aizawa.
"Pertarungan?" sahut Bakugou.
"Jangan-jangan..."
"Villain lagi?!" Mineta sudah panik.
"Festival Olahraga Yuuei sebentar lagi digelar." sambung Aizawa.
"INI DIA ACARA SEKOLAH NORMAL!" Semuanya berteriak gembira.
"Tunggu dulu, padahal baru saja ada kebobolan penjahat, apa baik-baik saja mengadakan festival?" ucap [Name].
"Bagaimana kalau mereka menyerang lagi?" Ojiro ikut menimpali.
"Justru sebaliknya, mereka akan berpikir kalau bagian penanggulangan krisis Yuuei kita sangatlah kompeten. Keamanannya pun diperketat 5x dibandingkan tahun lalu. Terlebih lagi, festivak olahraga kita itu merupakan kesempatan besar. Ini bukanlah acara yang bisa dibatalkan hanya dengan beberapa penjahat." kata Aizawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way to be Hero.
FanfictionKarena Quirk dari [Name] sangatlah sempurna sehingga Villain selalu mengincarnya, membuat dirinya tak pernah keluar dari rumahnya. Merasa anak ini harus dilindungi, Kepolisian meminta [Name] masuk ke SMA U.A. Dan inilah kisah [Name] dan teman kelasn...