Beberapa jam setelah insiden penculikan murid Yuuei. Para Media mendatangi SMA Yueei. Berita tentang penculikan ini tersebar dimana-mana, masyarakat mulai tidak mempercayai pahlawan maupun SMA Yueei yang tak becus menjada murid mereka.
Jelas ini yang para penjahat inginkan. Era pahlawan mulai goyah karena penyerangan mereka kali ini.
[Bisa dipastikan kalau ada masalah dalam pengelolaan SMA Yuuei. Bahkan meskipun anakku ingin menjadi pahlawan, takkan mungkin aku mengizinka-]
Pip! Shigaraki mematikan televisi dengan remote-nya. Dia tersenyum bangga karena akhirnya Aliansi Penjahat jadi sorotan.
"Aku sangat senang dengan popularitas yang kita dapatkan sampai sejauh ini."
"Hei, kau juga setuju, kan? Bakugou Katsuki," kata Shigaraki menoleh kearah Bakugou. Sementara Bakugou hanya mendecih.
Bakugou dan [Name] diikat, mungkin seperti Bakugou saat Festival Olahraga, bedanya mereka duduk di kursi.
"Omong-omong, kapan gadis itu bangun? Aku ingin berbicara dengannya." kata Shigaraki.
Dabi yang didekat [Name] mengguncangkan pundaknya, "Hei, bangunlah."
Sebenarnya [Name] tak tertidur, dia hanya menunduk dan menutup matanya. Enggan melihat para cecunguk yang selama ini mengincarnya.
"Bahkan rasanya sesak ditempat ini, aku sampai tak mampu membuka matamu melihat para sampah dihadapanku." ucap [Name] masih menunduk dan menutup mata.
"Dasar gadis ini," kata Spinner ingin menghajar [Name], namun ditahan oleh Kurogiri.
"Tahan, Spinner. Dia berharga bagi kita." Spinner hanya mendecih.
Pertama kalinya aku melihat ekspresi [Name] yang seperti ini, gumam Bakugou sangat lirih.
Uhuk! Uhuk!
[Name] terbatuk, lalu dia mengeluarkan darah dari mulutnya.
"Darah! Aku suka darah!" Dengan antusias Toga mendekati [Name].
"Ne, ne. Berikan lebih banyak darahmu untukku." sambungnya, masih dengan ekspresi riangnya.
"Berisik! Ini semua karena kalian! Aku seperti dibunuh perlahan disini," gumam [Name].
"Apa kita bawa dia ditempat yang segar? Dia bisa mati disini." ucap Kurogiri.
"Hee, mungkin dia hanya ingin mengelabuhi kita. Bukan begitu?" tanya Shigaraki lalu dia mendekati [Name]. Toga menyingkir dari sana.
"Bergabunglah dengan kami, dan kau akan selamat." kata Shigaraki.
[Name] mendongakkan kepalanya, lalu menatap tajam Shigaraki. Matanya menyirat kebencian.
"Aku memilih mati daripada bergabung dengan kalian." ucapnya dengan intimidasi. Bahkan Bakugou yang disamping merasakan tekanan yang luar biasa.
"Kita lanjutkan ini nanti." Para penjahat berhambur pergi dari ruangan itu, meninggalkan [Name] dan Bakugou yang masih terikat.
"[Name], kau baik-baik saja?" tanya Bakugou. Tiba-tiba [Name] terisak, air mata keluar dari mata merahnya.
"Aku melihat masa depan Shoto. Mereka saling menyalahkan diri sendiri. Teman kita menyesali kita diculik. Aku merasa kasihan, mereka merasakan ini karena kecerobohanku." ucap [Name] masih menangis.
Bakugou hanya diam saja, niat hati ingin menenangkan gadis itu. Tapi apalah daya dia masih terikat.
Tiba-tiba pintu terbuka kembali, para penjahat memasuki ruangan itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way to be Hero.
Fiksi PenggemarKarena Quirk dari [Name] sangatlah sempurna sehingga Villain selalu mengincarnya, membuat dirinya tak pernah keluar dari rumahnya. Merasa anak ini harus dilindungi, Kepolisian meminta [Name] masuk ke SMA U.A. Dan inilah kisah [Name] dan teman kelasn...