"A! Kirishima,"
"Kau bisa melihatnya?" tanya Sir.
Mereka berhenti sejenak, "Iya, dia sekarat,"
Midoriya terkejut, "S-sekarat? A-apa maksudnya?"
"Maksudku dia lelah karena habis bertarung, Fatgum jadi kurus juga? Pokoknya mereka berdua baik-baik saja." ucap [Name].
Aizawa menghampiri gadis itu, "Jangan sibuk melihat masa depan orang lain. Pikirkan juga dirimu. Kau tidak pernah melihat masa depanmu sendiri kan? Jangan merasa hebat."
[Name] kesal, "Cih! Gini-gini kan aku hebat!"
"Ya terserah, kau gugur disini jangan salahkan aku," Lalu Aizawa melanjutkan perjalanan kembali. Yang lainnya melakukan hal yang sama. [Name] di barisan paling belakang menggerutu kesal.
"Bergegaslah! Kita harus menyusul Mirio!" perintah Sir. Tak lama mereka berhenti kembali. Karena tiba-tiba atap, dinding, dan tanah kembali bergoyang terombang-ambing. Dan juga perlahan menyempit.
"Dia ingin menghancurkan kita, ya?!"
"Kita akan berakhir seperti roti isi!"
"Sir! Izinkan aku!" teriak [Name].
"Belum! Bukan saatnya!"
"LALU KAPAN?? APA GUNANYA AKU BERADA DISINI? AKU SUDAH MENGATAKAN INI BERKALI-KALI TAPI APA JAWABANNYA?!"
"Berhenti mengoceh, sekarang bukan saatnya untuk berpikiran seperti anak kecil."
Dan ya, dia mengalah lagi.
"Lock Rock!"
"Kekacauan ini awalnya disebabkan oleh kesalahanmu! Deadbolt!" ucap Lock Rock.
Deadbolt, jurus Lock Rock yang bisa mengunci gerakan benda di tempatnya. Dengan cepat dinding yang bergoyang kini menjadi diam.
"Lewat sini! Dinding sudah kukunci jadi jangan salahkan aku tempatnya sempit!" ucapnya lagi.
Belum lama mereka berjalan, dinding yang belum terkunci malah tergerak. Midoriya dengan cepat menendang dinding yang berada di hadapannya itu. [Name] kembali dibuat kesal, Midoriya saja bisa mengeluarkan Quirk seenaknya, kenapa dia tidak? Hanya karena siku yang terluka? Tidak logis!
Dinding mulai menyempit ke arah yang menjepit mereka di satu titik. Kalau ada Fatgum disini mungkin mereka akan maju lebih cepat, itu yang Lock Rock pikirkan.
Musuh terus menyerang dengan dinding, Midoriya yang berusaha menghancurkannya. [Name] akhirnya mengeluarkan pedang petirnya.
Sir yang melihat itu bertanya, "Apa yang kau lakukan?"
"Gak ada, gabut doang."
Tapi dia melempar pedang petirnya itu. Tapi lagi, dindingnya malah mundur. Dan jalan pun terbuka.
"Lah takut sama petir saya?" tanya [Name] polos. Tiba-tiba dinding memisahkan mereka semua. Mereka mencoba memanggil orang yang terpisah, ternyata dinding tak begitu tebal.
Mereka bergerombol, tapi [Name] dipisah sendiri.
"Bisa-bisanya...."
"Halooo, [Name]-chan!" tiba-tiba suara datang dari kegelapaan. [Name] melihat was-was. Lalu datang seorang Laki-laki yang lebih tinggi darinya.
Menggunakan hoodie hitam dan celana hitam juga.
"Hah? Shigaraki?"
"Hidoiiii, apakah aku mirip Shigaraki itu??" sesosok itu berlari kencang dan memeluk [Name].
"Oh bukan. Abisnya outfitmu sama kek dia. Item kucel."
"Huaaaaa jahat banget!" orang itu menangis di pelukan [Name].
What, apa apaan ini?
"Kita bukan Teletubbies jadi lepaskan aku!" perkataan [Name] sukses membuat pria itu melepaskan pelukannya sembari mengelap ingusnya.
"Kenapa suaramu tak asing ya?" tanya [Name].
Pria itu berdehem, "Oke waktunya pekenalan. Aku adalah yang selama ini masuk ke pikiranmu! Sebut saja aku Inner karena aku suka masuk! Salam kenal, bestie!" Inner lalu mengulurkan tangganya, mengajak bersalaman. Dengan polosnya gadis itu menerimanya.
"Pantas saja, aku kira kau berwujud roh. Ternyata orang toh," ucap [Name].
"LO KIRA GUA HANTU? Huh capek juga ngobrol sama anda." jawab Inner.
"Tujuanmu menemuiku? Dan dari mana kau datang?"
"Lah galiat? kan aku datang dari kegelapan sana tadi,"
Sama sama bikin emosi ternyata.
"Tujuanku karena aku ingin bertemu denganmu itu saja." jawab Inner lagi.
[Name] menatap Inner tajam, "Memangnya aku tak tau kalau kau ini dari Aliansi Penjahat?"
"Wah hebat!! Dari mana kau tau?"
"Outfit item kucel,"
Inner langsung pundung, "Sumpah, jahat banget!"
Pria itu menghela nafas, "Yaah walaupun aku dari Aliansi itu tapi aku tidak akan bertindak jahat padamu. Aku jamin!"
"Masa? Ga percaya sih asli."
"Btw nih, kau beneran ga kenal aku? Dulu kita masa kecil sering main bareng loh!" kata Inner.
"Gak lah! Orang masa kecil aku di rumah sakit terus."
"Nah, aku orang yang sering menjengukmu dulu."
[Name] bingung, seperti nya orang ini hanya mengaku-ngaku. Dulu dia saja tak punya teman. Inner tau [Name] kurang percaya dengannya. Akhirnya dia mengeluarkan foto.
"Lihat ini? Ini kau kan?"
Foto yang menampakkan [Name] tengah tersenyum ke kamera.
"Dan ini kamera untuk mengambil fotomu. Masih ada dan tak rusak karena aku benar-benar menjaganya." Inner mengeluarkan kamera jadul berwarna hitam.
"Jadi maksud kau kesini...
... ada masa lalu yang belum terungkap kan?"
-Part : 53 End-
Akhirnya up, btw yang Q&A gak aku selesaiin dulu soalnya ya sibuk.
Gini nih kalo ada event selalu ga jadi, keundur terus :))
BTW HAPPY NEW YEAR 2022 HEHEHEHE!!
Rabu, 12 Januari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way to be Hero.
FanfictionKarena Quirk dari [Name] sangatlah sempurna sehingga Villain selalu mengincarnya, membuat dirinya tak pernah keluar dari rumahnya. Merasa anak ini harus dilindungi, Kepolisian meminta [Name] masuk ke SMA U.A. Dan inilah kisah [Name] dan teman kelasn...