Iida sudah membaik, pria itu kembali ke bangku penonton. Tapi sebelum dia tiba disana, ia mendapat telepon dari Ibunya.
[Name] yang akan berjalan ke ruang tunggu berhenti dan bersembunyi. Ia menguping pembicaraan Iida. Kakak Iida, Iida Tensei, dikalahkan oleh pembunuh pahlawan.
Iida dan [Name] yang mendengar itu terkejut. Pria itu langsung mematikan telfonnya dan bergegas meminta izin untuk pulang lebih cepat.
[Name] berlari, hendak menghampiri Midoriya dan Uraraka. Karena pertandingan masih beberapa menit lagi, dia rasa dia masih sempat.
Kini mereka bertiga ada di lorong. "Ada apa dengan Iida-kun, [Name]-chan?" tanya Uraraka.
"Iida yang akan memberitahu kalian nanti,"
Terlihat Iida berlari ke arah mereka dengan nafas yang tergesa-gesa. Iida berhenti, mengatur nafasnya sejenak. Dia mulai berbicara. "Aku akan pulang cepat. Kakakku di Rumah Sakit sekarang."
Uraraka dan Midoriya terkejut. "Kenapa bisa?" tanya Midoriya.
"Dia dikalahkan oleh Stain. Aku harus kesana. [Name]! Kau harus menang, ya!" Tanpa babibu dia langsung meninggalkan mereka bertiga.
"Aku akan menang, Iida."
-My Way to be Hero-
[Present Mic : Pertandingan pertama di Semi Final. Dari Prodi Pahlawan, Todoroki Shoto. Melawan [FullName] dari Prodi Pahlawan. Keduanya benar-benar sangat kuat! Tapi siapakah yang menang?]
"Akhirnya kau datang juga," ucap Todoroki.
"Yah, ini kehendak takdir."
Ah, aku jadi ingat perkataan Endevour di Gym tadi.
Flashback
Endevour keluar dari kegelapan, [Name] terheran, "Angin apa yang membuat Anda kesini, Endevour-san?"
"Kau kuat sekali ya, [Name]? Kau cukup bagus untuk dijadikan percobaan,"
[Name] melongo bingung, "Hah? Apa maksud Anda?"
"Ya kau tahu kan? Anakku, Shoto. Dia dilatih untuk bisa melampui All Might. Dan kau sangat kuat seperti All Might, jadi ini percobaan yang cocok, benar begitu?"
[Name] tersenyum mengejek, "Aku bukan All Might."
"Itu sudah je-"
"Berarti sudah jelas, Shoto itu bukanlah Anda."
Endevour membelalakkan matanya, [Name] mulai berjalan keluar dari Gym. Sampai di sebelah Endevour dia berhenti. "Aku tegaskan sekali lagi, Shoto bukanlah Anda. Jadi, tak ada arti percobaan disini. Ini murni pertandinganku dengannya, jika terjadi. Bukan pertandinganmu dengan All Might."
[Present Mic : Ready? Start!]
Todoroki langsung melancarkan serangannya. Ia membuat gunung Es yang hampir sama dengan saat melawan Sero dan Midoriya.
[Name] terkepung Es itu. Untung saja dia sempat membuat Absolute Protection jadi Es itu hancur seketika.
Todoroki mendecih, dia melancarkan serangan Esnya lagi. [Name] membuat pedang petirnya. Ketika Esnya datang, Ia langsung menebasnya dan Es itu kembali dihalaunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way to be Hero.
FanfictionKarena Quirk dari [Name] sangatlah sempurna sehingga Villain selalu mengincarnya, membuat dirinya tak pernah keluar dari rumahnya. Merasa anak ini harus dilindungi, Kepolisian meminta [Name] masuk ke SMA U.A. Dan inilah kisah [Name] dan teman kelasn...