Part 11 : About the Past

4.2K 799 134
                                    

"Ada apa, Shoto? Kenapa ada Midoriya juga?"

Saat ini Todoroki, Midoriya, dan [Name] berada dilorong. Todoroki hanya diam saja. Malah memberi tatapan dingin pada Midoriya dan [Name].

"Jika tak ada yang ingin kau katakan, aku pergi." [Name] melangkahkan kakinya.

"Aku kewalahan," perkataan Todoroki membuat [Name] berhenti. "Hah?"

"Sampai membuatku melanggar sumpahku. Iida, Kaminari, Yaoyorozu, Tokoyami, lalu Uraraka, tidak ada yang merasakannya. Di saat-saat terakhir, hanya aku yang kewalahan. Aku seorang yang pernah melihat kekuatan All Might dari dekat."

"Itu.. maksudnya apa?" sahut Midoriya. [Name] masih mendengarkan Todoroki seksama.

"Maksudku, aku merasakan sesuatu kemiripan dalam dirimu. Midoriya, apa kau anak haramnya All Might atau semacamnya?" sambung Todoroki.

[Name] yang tadinya bermuka serius, jadi menahan tawanya, "Pfft! Shoto! Jokes mu bagus juga! Dari mana kau belajar? Ahahaha!"

"B-bukan kok! Meski begitu, kalau memang iya aku anak haram lalu aku bilang 'bukan', kau pasti takkan percaya. Yang jelas bukan seperti itu!" jawab Midoriya dengan gugup.

Dari cara berbicaranya, memang benar dia menyembunyikan sesuatu.

"Tapi Shoto, kenapa kau beranggapan Midoriya begitu?" tanya [Name].

"Dari cara Midoriya bilang 'bukan seperti itu', setidaknya ada hubungan diantara kalian yang tidak bisa kau ceritakan, ya?"

"Ayahku adalah Endeavor, kau sudah tau kan? Dia pahlawan no.2 abadi. Jika kau memiliki sesuatu dari pahlawan nomor 1, maka aku punya alasan kuat untuk mengalahkanmu."

[Name] tertegun, "Jadi, kau beranggapan kau ini Endevour dan Midoriya ini All Might? Pasti kau jadi alat balas dendam Ayahmu, ya?"

"Kurang lebih. Ayahku memiliki keinginan kuat untuk berdiri di puncak. Sebagai Pahlawan, namanya terkenal karena tindakan kerasnya. Selain itu, sepertinya bagi dia si legenda hidup All Might merusak pemandangannya. Ayahku yang merasa tidak bisa melampaui All Might, dia pun membuat rencana lain."

"Apa yang kau bicarakan, Todoroki?" tanya Midoriya. "Apa yang ingin kau katakan padaku?"

[Name] menimpali, "Jangan terbelit-belit. Aku mengantuk."

"Kau pasti tahu pernikahan keunikan, kan? Semenjak kekuatan super muncul, hal itu menjadi masalah bagi generasi kedua dan ketiga. Dia memperkuat Quirknya sendiri, dengan memilih pasangan agar bisa mewarisinya pada anaknya. Pernikahan secara paksa."

"Cara berpikir kolot dimana tidak memandang etika. Dia hanyalah pria yang mengincar prestasi dan uang. Ayahku merebut hati kerabat ibuku, dan mendapatkan Quirk ibuku. Aku dibesarkan untuk melampaui All Might, hanya untuk memenuhi hasrat pribadinya."

[Name] dan Midoriya terkejut dengan penuturan Todoroki.

"Menjengkelkan, aku tidak ingin jadi alat si sampah itu. Di dalam ingatanku, ibuku selalu menangis. 'Tubuh kirimu itu menjijikan'. Ibuku bilang begitu dan menyiramku dengan air panas."

Lagi lagi keduanya terkejut, "Pasti berat untukmu, ya?"

"Aku akan buktikan padanya, aku akan juara 1 tanpa menggunakan apiku. Lalu menolak mentah ambisinya."

"Maaf menyita waktu kalian," Todoroki meninggalkan mereka berdua.

Kenapa dia mirip sepertiku?

"Midoriya, kau makan siang sana. Aku mau sama Shoto sebentar!" Midoriya mengangguk. Lalu dia meninggalkan [Name].

[Name] berlari mengejar Todoroki, "Shoto, berhenti!" pria itu langsung berhenti.

My Way to be Hero.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang