"Kau? Betul kakakku?"
Kenzo, yang ternyata saudara kembar [Name] menatap dalam gadis itu, lalu mendekat dan meraih kedua tangan kecil itu, "Masih kurang percaya? Ingatan tadi sudah diperlihatkan, dan kita begitu mirip. Aku memang saudara kembarmu."
"Kalau kurang percaya kita bisa tes DNA. Dunia sudah canggih, bro!"
[Name] menghela nafas, lalu melepas kedua tangannya dari gengaman Kenzo, "Aku saja sudah mati,"
Tiba-tiba pria ganteng itu tertawa terbahak-bahak, gadis itu bingung. Tak ada yang lucu disini.
"Telling the Past, itu salah satu skill Quirkku ini. Dimana aku bisa membawa roh seseorang untuk masuk ke ruanganku dan memperlihatkan kebenaran masa lalu. Jangan bilang kau betulan percaya kalau kau ini mati?"
"Sayangnya aku sudah percaya aku ini mati,"
Kenzo terkekeh kembali, "Sepertinya sudah cukup aku membawamu kesini. Banyak yang menunggumu terbangun dari koma. Banyak juga yang sayang padamu. Aku berharap kau selalu bahagia bersama mereka."
"Hei, banyak yang ingin aku tanyakan tau!"
"Aku bisa menemuimu nanti. Tetaplah hidup dan jadilah gadis tak bermoral seperti biasa,"
"Wehlah As-" sebelum menyelesaikan ucapan kotor yang amat bersih itu tetiba seluruh pandangan menjadi silau. Dan perlahan gadis itu membuka matanya. Menampakkan atap langit kamar inapnya. Dirinya mengangkat tangannya perlahan dan masih ada alat medis tertancap disana.
"Dimana aku?" suara lirihnya berhasil membuat Recovery Girl yang disampingnya tersenyum lebar. Ia langsung menanyakan bagaimana keadaannya dan memanggil seseorang dari telefon genggamnya. Tak lama beberapa dokter masuk ke ruangan itu diikuti Aizawa dan All Might.
"Syukurlah kau membuka matamu [Name]-shoujo. Kau membuat kami sangat khawatir lama sekali." ucap All Might.
"Lama? Memangnya seberapa lama?" tanya [Name].
"7 bulan."
"Hah? Serius se-lama itu?" [Name] yang sudah merasa enakan mencoba untuk duduk. Dia meraba perutnya yang awalnya berlubang sekarang sudah rapat dan meninggalkan bekas luka.
"Bagaimana dengan sekolahku?"
"Percaya tidak percaya. Dunia tiba-tiba berhenti semenjak perutmu berhasil aku sembuhkan. Semuanya berhenti, entah waktu dan orang-orang. Kecuali yang berada di dalam rumah sakit ini. Masih berjalan lancar. Aku berpikir ini ulah seseorang yang usil. Padahal sekolah sedang mempersiapkan acara." Jawab Recovery Girl.
Pasti ulah tuh bocah.
"Baguslah kalau begitu, [Name] takkan tertinggal pelajaran atau kegiatan lain. Dokter akan memeriksamu dan akan kami beritahu kapan kau bisa kembali ke sekolah."
[Name] menjawab setuju. Dari kejauhan seseorang melihat gadis itu kembali siuman, orang itu menjentikkan jarinya dan waktu kembali berjalan normal.
"Selamat datang, adikku."
-My Way to be Hero-
"Sir? Sudah tiada?"
Ketika dokter sudah mengecek keadaan [Name] dan semua dalam keadaan normal, Togata dan Midoriya segera menjenguk gadis itu. Aizawa menyuruh Midoriya untuk memberitahu perihal Sir Nighteye.
"Lukamu dan Sir hampir sama, tetapi dia lebih lebar daripada milikmu." Midoriya menjelaskan lagi, Togata menahan isak tangis, begitu juga dengan gadis itu.
Aizawa mendekat kepada [Name], menyerahkan cermin yang ada ditangannya dan menyuruh gadis itu untuk melihat wajahnya.
"Mata kananku? Kok bisa berubah warna?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way to be Hero.
FanfictionKarena Quirk dari [Name] sangatlah sempurna sehingga Villain selalu mengincarnya, membuat dirinya tak pernah keluar dari rumahnya. Merasa anak ini harus dilindungi, Kepolisian meminta [Name] masuk ke SMA U.A. Dan inilah kisah [Name] dan teman kelasn...