Berita tentang penyerangan SMA Yuuei oleh Villain menyebar dimana-mana. Karena penyerangan itu, sekolah diliburkan sementara. Mungkin ini yang diidamkan siswa karena akhirnya mereka bisa beristirahat.
Tapi tidak dengan [Name], dia malah sepaneng. Saat ini, gadis itu menatap langit-langit kamarnya, bosan. Karena sudah tak ada lagi yang dia kerjakan.
Bersih rumah, memotong rumput liar di kebunnya, memeriksa alat keamanan rumahnya, menyapu halaman rumah. Semua ia sudah kerjakan. Kecuali...
"Saking semangatnya beres rumah, aku sampai lupa belum sarapan tadi!"
Berkat pemikiran yang terlintas, [Name] beranjak dari tidurnya. Berterimakasihlah pada perutnya yang tadi sempat berkaraoke. Kalau tidak mungkin dia akan mati.
Narasi yang berlebihan.
[Name] melangkahkan kaki kecilnya menuju dapur. Sesampainya disana, tangannya meraih gagang pintu(?) kulkas dan membukanya. Seketika gadis itu terdiam.
"Apakah aku sepikun ini sampai lupa kulkasku hanya isi air putih?"
[Name] meruntuki nasibnya. Salahkan dia yang tak pernah memakai God Eye nya disaat seperti ini. Sekolah melarang muridnya untuk keluar karena insiden yang baru mereka alami. Apa boleh buat, kalau dia tak keluar untuk membeli makanan, bisa bisa ia sudah menjadi mayat.
Gadis itu berlari kekamarnya, bersiap-bersiap untuk keluar mencari makanan. Jangan lupa dia harus pakai topi dan masker. Tanpa memakai itu, identitasnya akan diketahui oleh Villain. Mereka kan sering berkeliaran dimana saja.
Sebelum dia keluar, kali ini dia mencoba melihat masa depannya selama dia keluar.
Aku keluar, berjalan santai, keluar hutan, mencari supermarket, cari makan, bayar, yosh! Tak ada Villain. [Name] bersyukur tak ada masalah.
Tapi apa-apaan aku bertemu dia? Semoga masa depan ini bisa berubah.
[Name] memulai langkahnya, dia berjalan santai seperti di penglihatannya. Sampai dia keluar hutan masih aman. Saat ini dirinya mencari supermarket. Dia berharap semoga tak bertemu dengan guru Yuuei. Kalau tidak bisa saja dia terkena hukuman.
Supermarket sudah dihadapannya, lalu gadis itu masuk. Kasir menyapa kedatangannya. Dia langsung mencari Ramen pedas kesukaannya. Tanpa ragu dia ambil 20 bungkus sekaligus.
"Mumpung ada, borong ah!"
Selain ramen, dia belanja sayuran dan bumbu makanan juga. Tak lupa dia juga membeli susu karena itu baik untuk pertumbuhannya. Dirasa sudah cukup, gadis itu pergi ke kasir.
"Kartu membernya ada mbak?"
"Nggak ada!"
"Ini ada lipcream lagi promo mba, beli dua gratis blush on,"
"Monmaap gak pake gituan,"
Kasir itu mulai menghitung belanjaan [Name]. Gadis itu merogoh sakunya dan mengeluarkan dompetnya. Tapi ada yang janggal.
"Are? DOMPETKU MANA?!"
Dia yakin dari rumah dia sudah bawa dompetnya. Tapi kenapa hilang?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way to be Hero.
FanfictionKarena Quirk dari [Name] sangatlah sempurna sehingga Villain selalu mengincarnya, membuat dirinya tak pernah keluar dari rumahnya. Merasa anak ini harus dilindungi, Kepolisian meminta [Name] masuk ke SMA U.A. Dan inilah kisah [Name] dan teman kelasn...