"Aku tuh cape ya mas, udah kerja ngurusin rumah juga. Kamu bukannya bantuin ngurusin anak!"
"Kamu kira kamu aja yang cape? Saya juga cape Tiara Valen Nathania. Saya gak suruh kamu untuk kerja!"
"Tapi kita udah janji mas, setelah kita nikah aku akan tetep ngejalanin karir aku!"
Aisha Aileen Nathania. Gadis kecil berumur 4 tahun, memiliki rambut pendek disertai poninya. Memiliki mata hazel, siapapun yang melihat akan dibuat jatuh hati.
Anak yang lebih senang menyendiri, dan menyembunyikan semuanya dengan senyuman. Anak yang terlalu tertutup oleh semua orang. Karena menurutnya setiap orang mempunyai masalahnya sendiri-sendiri. Jadi kalau ia menveritakan masalahnya dengan orang lain, itu sama saja ia menambahkan benan orang itu. Sebisa mungkin ia menyinpan semua itu sendiri.
Anak kecil yang dipaksa untuk dewasa. Itulah Aisha, atau akrab disapa dengan Icha. Sekarang disini lah dia, rumah pohon yang sudah tua. Duduk menyendiri. Hanya ada suara angin, hujan, dan sesekali petir.
Menangis sendirian tanpa ada satupun orang yang tau. "Icha cape," lirihnya.
"Atau lebih baik Icha meninggal aja? Biar mamah sama papah gak berantem lagi. Biar Icha bisa susul nenek," ucapnya asal.
Setelah berkata seperti itu, tiba-tiba ia merasa seperti ada yang sedang naik keatas. Icha diam dan berusaha menghapus air matanya. Tak lama kemudian munculah anak laki-laki yang bisa dibilang lebih besar darinya.
"Hey, kamu kenapa sendirian?" tanya laki-laki itu.
"Aku gapapa kok kak," ucap Icha sambil tersenyum menyembunyikan kesedihannya.
"Kenalin nama aku Felix."
"Nama aku Icha kak." jawab Aisha.
"Kok kakak bisa disini? Kan lagi hujan. Terus kok baju kakak kering? Emang gak ke hujanan?" tanya Aisha denga berturut-turut.
Felix hanya tersenyum mendengar Aisha bertanya. "Kan aku bisa terbang, jadi aku gak kehujanan."
"Oh ya? Aku juga mau terbang. Emang gimana caranya kak?"
"Suatu saat kamu pasti ngerti. Oh iya, kamu jangan berpikiran pengen meninggal ya! Meninggal itu gak enak tau."
"Emang kakak pernah meninggal? Kok bisa tau kalo meninggal itu gak enak?" Felix kembali tersenyum mendengarkan pertanyaan polosnya Aisha.
"Kamu mau gak jadi adiknya kakak?" tanya Felix.
"Emang bisa ya kak?" bukannya menjawab Aisha malah balik bertanya.
"Bisa mau tau caranya?" tanya Felix
"Mau kak!" jawab Aisha dengan semangat 45.
"Sini kakak bisikin!"
______________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisha Aileen Nathania
Teen Fiction"Disaat semua orang menjadi api. Lo harus memposisikan diri lo sebagai air, bukan sebagai angin!" -Raka "Kadang kita harus mundur sedikit, supaya bisa melangkah lebih jauh kedepan." -Aisha