3

1.2K 91 1
                                    

Tok tok tok

Setelah upacara selesai, tak lama ada yang mengetok pintu ruangan. Aisha yang mendengar itu langsung mencopot earphonenya, dan memasukan kedalam kantong.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Kamu, Aisha?"

"Iya bu. Saya Aisha Aileen Nathania. Panggil Icha aja bu." Guru itu hanya mengangguk.

"Nama ibu. Bu Even. Ibu guru matematika sekaligus wali kelas kamu." Ucap bu Even.

"Yasudah, sekarang ikut ibu kita masuk kelas. Oke." lanjut bu Even. Aisha hanya mengangguk dan langsung mengikuti bu Even untuk menuju ke kelas.

Di sepajang perjalanan banyak sekali pasangan mata yang melihat Aisha. Tapi Aisha merasa biasa saja. Aisha berjalan dengan santai mengikuti bu Even yang sesekali memarahi muridnya.

Tak lama mereka sampai didepan kelas XI IPA 4. "Kamu tunggu diluar dulu, nanti kalau ibu panggil baru masuk."

"Iya bu."

Bu Even masuk kelas terlebih dahulu. Bisa terdengar dari luar, yang tadinya kelas berisiknya ngalahin pasar. Setelah bu Even masuk,  seketika sunyi ngalahin kuburan.

"Assalamualaikum semuanya." sapa bu Even.

"Waalaikumsalam bu!" ucap mereka semua dengan serempak.

"Oke, hari ini kalian akan mendapatkan teman baru," ucap bu Even. Baru sedikit bu Even berbicara sudah banyak bisik-bisik yang terdengar.

"Cewe apa cowo bu?" tanya salah satu dari mereka.

"Nanti kalian lihat sendiri. Icha sini masuk nak!" karena merasa namanya dipanggil. Aisha pun masuk kedalam kelas, dan makin terdengar bisikan dari kanan kiri.

"Perkenalkan nama kamu!"

"Perkenalkan nama saya Aisha Aileen Nathania. Biasa dipanggil Icha." ucap Aisha dengan singkat. Dan tak lupa mata yang selalu menatap tajam kesemua orang.

"Ada yang ingin ditanyakan?" ucap bu Even dan makin banyak bisikan. Aisha yakin mereka ingin menanyakan sesuatu tapi gengsi. Biasa deh, anak baru pasti akan dipandang rendah.

"Bu saya mau tanya. Icha lo pindahan dari mana?" tanya salah satu dari mereka yang duduk didepan. Dapat Aisha tebak kalo dia adalah juara kelas.

"Bandung." jawab Icha singkat.

"Ada yang lain?" tanya bu Even.

"Icha udah punya pacar belom?" tanya cowo dengan rambut keritingnya di pojok kelas. Dan langsung dihadiahi sorakan dari seluruh kelas. Bu Even hanya menggeleng mendengarkan pertanyaan ajaib muridnya.

"Bukan urusan lo." jawab Aisha dengan menambahkan tatapan tajamnya. Yang membuat cowo itu ciut.

"Mampus lo!"
"Lagian macem-macem aja sih nanyanya."
"Sukurin."

"Sudah, sudah. Aisha kamu bisa duduk di samping Jafra. Jafra coba ngacung." dan ternyata cowo yang tengil tadi itu bernama Jafra. Aisha ragu untuk duduk disana. Kalo iya bisa mati gombalan Aisha.

Aisha melihat seluruh isi kelas. Dan ternyata ada dua sahabatnya di pojok kelas. Untungnya ada bangku kosong dibelakang mereka. "Bu, Icha duduk disana aja ya."

"Tapi sendiri gapapa?"

"Gapapa bu. Mendingan Icha sendiri dari pada duduk sama cowo gatel." seketika kelas menjadi ramai setelah mendengar perkataan Aisha. Dan Jafra, cowo itu mengerutkan bibirnya. Dikira lucu kali, padahal mah geli setengah mati Aisha melihatnya.

Aisha berjalan menuju bangkunya. Dua sahabatnya itu langsung kegirangan. Kok bisa Aisha baru pindah langsung dapat sahabat?

Dulu SMPnya Aisha disini. Dan waktu mereka lulus SMP Aisha dipindahkan oleh orangtuanya. Jadi mereka adalah sahabat Aisha sejak SMP. Sudah banyak yang mereka tau satu sama lain.

Back to topic

Aisha duduk dan manaruh tasnya. Brigita, dan Kayyisa langsung membalikan badan sangking senangnya sahabat mereka kembali.

"Akhirnya lo balik juga. Sumpah ya gua bosen banget berduaan sama anak lemot ini," ucap Brigita sambil menoyor kepala Kayyisa.

Brigita Aubrey Teodora. Mulutnya bisa dibilang 11,12 dengan Aisha. Tapi jelas masih tajeman Aisha. Cewe tomboy yang menjadi musuhnya Kayyisa. Walaupun mereka bersahabat, tapi tak jarang mereka bertengkar. Kadang masalah spele aja bisa membuat mereka adu mulut.

"Heh, gak usah pegang-pegang. Ih gak mau gak suka GELAY," ucap Kayyisa dengan segala ke alay an nya.

Kayyisa Rheva Shalitta. Cewe paling lemot diantara mereka bertiga. Sering tertindas karena kelemotannya. Tapi entah pelet dari mana, banyak cowo yang suka padanya.

"NAJIS!" ucap Aisha dan Brigita serempak.

"Diam sebentar. Dikarenakan tadi Jafra sudah menganggu anak baru. Jadi ibu hukum ulangan mendadak sekarang juga!" ucap bu Even dengan tiba-tiba. Semua tatapan tajam tertuju pada Jafra. Dan cowo itu hanya menyengir tak berdosa.

Ulangan mendadak untuk anak baru? Tidak masalah bagi Aisha. "Huh, untung ada lu Cha," ucap Brigita.

"Kenapa kalo ada gua?"

"Kita bisa nyontek," ucap mereka berdua serempak. Aisha yang sudah paham betul sikap sahabatnya hanya dapat memutarkan bola matanya malas.

Kertas dibagikan dan ulangan dimulai. Sunyi, hanya ada suara gesekan kertas dan pulpen.
______________________________________

Aisha Aileen NathaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang