Prolog

7.6K 650 390
                                    

Emotikon kamu pas tau sequel My Killer Ketos udah publish?

Ini sequel My Killer Ketos versi lama, jadi buat kamu yang belum baca My Killer Ketos versi lama, bisa dibaca di akun MeliyanaaJia dengan judul Ketua OSIS Killer

Bagi kamu yang menemukan cerita ini tapi belum baca My Killer Ketos, disaranin untuk baca dulu, biar ntar lebih ngerti, tapi terserah kalau ngga di baca dulu, cuma disaranin👉👈

Jangan lupa untuk vote comment juga follow akun meliyanajiaa✌

HAPPY READING

PROLOG

'Masih bersama saya, Lila Vanesha di ASM.FM siaran night malam. Hai ASM lovers , apa kabar? Sendiri lagi malam minggu kali ini? Tidak masalah, kamu yang sedang mendengar ASM akan terhibur malam ini, karena ASM.FM akan membahas tentang percintaan dan persahabatan kamu ASM lovers. Nah, untuk kamu yang ingin curhat dan ingin didengarkan oleh ASM lovers, bisa hubungi nomor telepon 08**********. Don't go anywhere, keep staytune ASM lovers!'

Gadis berambut sebatas dada dengan paras cantik ini menghela nafas, kecewa. Ia Aurora, ditatapnya benda berbentuk balok alias radio di depannya dengan tatapan kecewa. Padahal ia sedang menunggu tamu ASM.FM yang sering ia dengar itu, ternyata malam ini tidak ada. Ia tidak tau jelas nama asli lelaki misterius itu, tapi yang ia tau namanya samarannya adalah Mr.P. Biasanya Mr.P selalu hadir di siaran ASM.FM pada malam minggu dengan segala topik yang ia bawa, dari percintaan, persahabatan, kekeluargaan, dunia musik dan film dan lainnya, mungkin Mr.P punya urusan lain. Jujur saja, ia menggemarinya, Mr.P punya cara berpikir yang unik. Seandainya Aurora bisa bertemu Mr.P itu, tapi ia juga bingung apa yang harus ia lakukan ketika bertemu Mr.P. Ia bukan gadis yang gemar berbicara, ia cenderung cuek. Tak jarang lelaki yang mendekatinya menyerah begitu saja karena tidak pernah mendapat respon.

'Dug!'

'Dug!'

'Dug!'

Suasana hati Aurora semakin hancur ketika mendengar suara benturan di kaca jendela kamarnya. Ia berdecak kesal, ia tau apa yang dilakukan orang itu di luar jendela kamarnya yang terletak di lantai dua. Ia yakin itu Ganendra, yang tinggal di sebelah rumahnya.

Di luar sana, lelaki berparas tampan cenderung imut ini tengah melempar batu dengan ketapel di tangannya. Ia lelaki yang jenius. Ia bahkan bisa mengukur seberapa besar gaya tarik yang berikan, agar kaca jendela kamar Aurora tidak sampai pecah. Ya, batu itu hanya membentur pelan ketika mendarat di jendela kamar Aurora. Ia berhenti melemparkan batu dengan ketapelnya, karena batu kerikil yang ia bawa dari halaman rumahnya sudah habis.

Dilihatnya, jendela kamar terbuka, menampilkan wajah kesal Aurora. Gadis itu siap memakinya.

"LO BISA GAK SIH GAK USAH NGUSIK?!" teriak Aurora kesal.

Ganendra tertawa sambil berkacak pinggang. Lalu ia menyahut, "Udah malam, gak usah teriak gitu."

"Pergi lo!!" raung Aurora lebih pelan.

Ganendra meledeknya dari bawah. Ia memeletkan lidah sembari menarik kantung matanya ke bawah. Entah kenapa, ia senang sekali mengusik Aurora. Mungkin mengusik gadis ini adalah hal yang paling menyenang di hidupnya. Ia tidak peduli gadis itu marah.

Aurora melotot seram sebelum akhirnya lenyap di penglihatan Ganendra. Gadis itu sudah menutup kembali jendela kamarnya.

'Clek!'

Pintu rumah Aurora terbuka, atensi Ganendra teralih. Seorang pria paruh baya berdiri di depan pintu dengan tatapan sinis.

Ups!

Ganendra menyengir padanya. "Malam, om!" Sebelum pria itu marah atau bahkan melemparnya dengan sesuatu, lebih baik Ganendra kabur sekarang. Mungkin pria itu mendengar suara putrinya yang menggelegar tadi. Aurora pasti pernah cerita pada ayahnya tentang Ganendra yang sering mengusiknya.

"Kak, ngapain?" tanya wanita paruh baya yang baru saja muncul di sebelah pria ini. Wajahnya masih mulus, ia masih terlihat muda.

Pria yang dimaksud Ganendra adalah Geanno. Tatapan sinisnya dari dulu cukup mampu membuat ciut.

"Anak sebelah, ganggu," balasnya.

"Ganendra?"

"Iya, Key." Geanno hendak masuk kembali, ia merangkul pinggang Keyra sembari menutup pintu rumah kembali.

Keyra terkekeh. Sejak dulu, Geanno selalu begini, berwajah datar. Ia sempat berpikir apa Geanno tidak lelah untuk tidak berekspresi. Walaupun sekarang Geanno sudah tidak sedatar dulu, tapi tetap saja datar. Untungnya, bayangan Keyra tentang KDRT setelah menikah dengan Geanno tidak terjadi. Geanno begitu menyayanginya, ia mencintainya. Begitu juga dengan Keyra.

Hidup Keyra lebih dari kata bahagia, ia dan Geanno dikaruniai tiga anak. Aurora Putri Dinantara adalah anak pertamanya. Lalu Kevin Gerald Digantara dan Mevin Gerald Digantara, keduanya kembar. Lengkap sudah hidup Keyra.

Lalu, apa setelah ini hidup mereka akan berjalan mulus? Atau akan melalui jalan yang penuh kerikil?

Bagaimana kisah Aurora yang ingin bertemu Mr.P? Bagaimana Aurora bisa membuat Ganendra berhenti mengusiknya?

📻 B E R S A M B U N G 📻

Haiiii, seneng ga sequel My Killer Ketos udah publish? 😗

Aku minta pendapat kalian dulu💙

___________________________

Tebak Ganendra anak siapa?

___________________________

Mau bilang apa ke mereka?

Geanno

Keyra

Aurora

Ganendra

Meliyana

__________________________

Seberapa antusias kamu? 1/10

__________________________

Spam comment next untuk part berikutnya💙

__________________________

Makasi💙

Ig: meliyana.j
Yt: meliyana jia

Salam sayang,
Meliyana

My Precious (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang