15. Pemeran Utama

1.2K 274 68
                                    

Hai, Mr.P kembali menyapa, siapa yang kangen? Hihi

P kembali menyapa, siapa yang kangen? Hihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING

15. PEMERAN UTAMA

Ganendra hampir saja membanting ponselnya. Ia merasa dikhianati oleh anggota OSIS SMA Aksara Bangsa. Lihat, story instagram akun SMA Aksara Bangsa baru saja mem-posting voting pemilihan pemeran utama lelaki. Bukannya mereka sudah setuju jika Ganendra yang menjadi pameran utama lelakinya, tapi kenapa sekarang mereka melakukan voting lagi? Ini tidak adil! Ia yakin ini ulah Aurora. 

"Napa muka lo kaya gitu?" tanya Arsen yang duduk di sebelahnya. Sekarang jam istirahat, mereka berdua memilih di kelas sambil memainkan ponsel, ketimbang ke kantin atau tempat lainnya. 

"Ini gak adil! Aurora udah khianati gue! Padahal kemarin gue pemeran utamanya, tapi kenapa sekarang pakai voting?!" Ganendra beranjak, ia hendak keluar kelas untuk menemui Aurora di ruang OSIS. 

"Bahasa lo 'khianati' segala," cibir Arsen. 

"Gue gak terima!" Ganendra melangkah keluar kelas dengan langkah kokohnya, seolah ingin berperang. Ia tidak rela jika perannya digantikan, walaupun oleh sahabatnya sendiri, Arsen.

***

Aurora juga baru melihat story yang di-posting Marsya beberapa menit yang lalu. Ia mengernyit bingung, bukannya mereka sudah pilih Ganendra sebagai pameran utama lelaki?

Terlihat Marsya cekikikkan di tempat duduknya. Ia senang karena masih ada kemungkinan untuk mengganti Ganendra dengan siswa lainnya. Ia semakin senang karena melihat hasil voting tertinggi berada pada Arsen sekarang. Ia tau, semua siswi SMA Aksara Bangsa tidak akan rela Ganendra menjadi pemeran utama lelakinya, jika bukan nama mereka yang dicalonkan sebagai pemeran utama perempuan.

"Kenapa voting Sya?" tanya Aurora.

"Gue dan anak OSIS lainnya berubah pikiran. Kayanya gak adil kalau Ganendra langsung terpilih jadi pemeran utama, jadi kita adain voting aja." Pintar sekali Marsya menjawabnya. Padahal alasannya bukan itu.

Aurora berdecak, mereka pikir ia tidak tau apa yang mereka pikirkan? 

Pintu ruang OSIS terbuka dengan tak santai. Ganendra pelakunya. 

"Ini kenapa pakai voting segala?" tanya Ganendra, menunjuk layar ponselnya yang menyala. 

"Biar adil," jawab Marsya. 

"Kalian yang gak adil nih. Bukannya kalian pilih gue sebagai pemeran utamanya? Gue yakin ini ulah lo, Ra." Ganendra menunjuk Aurora yang tengah menatap sinis ke arahnya. 

"Bukan!" balas Aurora. 

"Kalau lo yakin bakal kepilih, santai aja Gan," ujar Marsya. 

Ganendra menatap layar ponselnya. Ia kaget melihat hasil voting saat ini, Arsen mendapat dukungan terbanyak. Ganendra berdecak, ia menekan namanya sendiri. Ia tertinggal jauh. 

My Precious (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang