Hai, udah follow akun wattpad meliyanajiaa belum? Hihi
Berapa novel yang kamu punya?
HAPPY READING
21. Mr.P
Aurora tengah membantu Rana menjepit kembali pita rambutnya yang tidak sengaja terlepas. Ia segera menarik tangan Rana agar gadis itu segera ke panggung karena sebentar lagi tokoh Yunra akan dipanggil. "Ayo, Ran!"
"Ra, bentar, high heels gue!" Rana menarik kembali tangannya. Ia kemudian memakai sepatunya dengan terburu-buru.
Jefri datang menghampiri karena Rana tidak juga muncul. "Ran, buruan!" Setelah itu ia kembali berjaga di belakang panggung.
Rana sudah memakai sepatunya, ia segera berdiri. Aurora kembali menarik tangannya. Langkah Rana sedikit tergesa-gesa karena tarikan Aurora. Hingga suara 'bedebug!' mengejutkan Aurora yang langsung menoleh ke belakang. Ia terkejut lalu menganga melihat Rana yang terjatuh di lantai.
Rana tidak sengaja menginjak ujung gaunnya yang panjang itu. Hingga ia jatuh tersungkur. Lalu sekarang gadis itu meringis, sepertinya kakinya terkilir. Lantas Aurora menekuk lutut di sebelah Rana. "Ran, lo gapapa? Gue bantu berdiri!" Aurora membantu Rana untuk berdiri, tapi gadis itu kembali jatuh di lantai.
Rana mulai menangis. Bagaimana ini? "Kaki gue terkilir," ujarnya.
Aurora mulai panik. "Ran, maafin gue gak maksud narik lo."
Marsya menghampiri Aurora dan Rana, karena tokoh Yunra akan naik ke panggung sebentar lagi. "Ra, Rana kenapa?" paniknya melihat Rana yang terduduk di lantai sembari menangis.
"Rana jatuh. Gue gak maksud narik Rana sampai jatuh, Sya." Aurora memasang wajah bersalahnya. Ia hanya tidak mau Rana telat naik ke panggung.
Marsya menepuk keningnya sendiri lalu mengaduh. "Terus gimana? Rana bisa berdiri?"
Rana berusaha kembali untuk berdiri, tapi tidak bisa, kakinya terlalu sakit. Berdiri saja tidak bisa, bagaimana Rana akan ke panggung?
Marsya memejamkan kuat matanya sembari berpikir. Tidak mungkin pentas drama dibatalkan. Ia tengah mencari cara agar pentas drama tetap berlangsung. "Ra, gimana kalau lo gantiin Rana?"
Aurora dan Rana sontak menganga. "Gue?" tanya Aurora terkejut.
Rana menggeleng tidak terima. Sejak awal ia terpilih menjadi pemeran Yunra, ia senang bukan main. Ia terus berlatih dengan baik. Lalu sekarang pemeran Yunra akan digantikan begitu saja oleh Aurora? Ia tidak terima.
"Cuma lo yang hafal dialog Yunra. Udah gak sempat cari pengganti, Ra. Cuma lo!" ujar Marsya.
Aurora dan Rana bertatapan. Aurora tidak mungkin menghancurkan mimpi Rana untuk berakting di depan publik. Ia bisa lihat tatapan kecewa dari Rana. Tapi tidak mungkin juga pentas drama dibatalkan. Ia harus bagaimana?
"Ra, lo sekarang ganti kostum di ruang ganti. Lo juga belum make up, Raya masih di ruang make up. Dia bisa make up lo dalam waktu semenit. Gue mau kode ke Ochi untuk tunda pembacaan skenario." Belum sempat Aurora menyela, Marsya dengan cepat kembali ke belakang panggung.
Aurora terpaksa menggantikan Rana. Ia tidak bermaksud menghancurkan mimpi Rana. "Gue minta maaf, Ran," ujarnya. Lalu ia melangkah begitu saja ke ruang ganti. Sementara Rana ditinggalkan begitu saja di lantai. Tapi tidak lama kemudian, Marsya kembali, ia membantu Rana berdiri lalu duduk di kursi. Rana kecewa, ia marah. Semuanya karena Aurora, gadis itu yang membuatnya jatuh!
![](https://img.wattpad.com/cover/262048618-288-k593896.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious (Completed)
Teen FictionVector by: @erstvul_ Sequel Of My Killer Ketos (Versi lama) Buat kamu yang belum baca My Killer Ketos versi lama, bisa dibaca dulu di akun @meliyanaajia dengan judul Ketua OSIS Killer, karena konfliknya berbeda Pertahankan apa yang membuatmu berhar...