Kalau ada Ganendra di hidup kalian, enaknya diapain?
Jangan lupa untuk vote dan comment di setiap paragraf🔥🔥🔥🔥
HAPPY READING
5. AURORA PERHATIAN?
Jam pelajaran Penjas sedang berlangsung di tepi kolam SMA Aksara Bangsa. Pak Jordi yang dulu menjadi guru Penjas ketika angkatan Geanno dan Keyra sudah lama pensiun. Kini digantikan oleh Pak Hardi, ia adalah salah satu anak Pak Jordi yang juga menyukai olahraga dan memilih menjadi guru Penjas. Pak Hardi berada di tengah kolam. Ia sedang memperagakan bagaimana cara menyelam kepada siswa kelas XI MIPA 1. Hanya sebagian siswa yang memperhatikan Pak Hardi, sebagiannya lagi sibuk gibah, ada juga yang menjahili teman sebelah dengan menjipratkan air, alhasil mereka saling menjiprat.
Begitu yang sedang dilakukan Ganendra, ia sedang menyiram air dengan sebelah tangannya ke arah Aurora. Masih ada Rana di pertengahan keduanya, jika tidak Aurora sudah mencemplungkan Ganendra ke kolam. Rana pun mulai gemas dengan Ganendra.
"Ganen, bisa gak sih perhatiin Pak Hardi yang lagi nyelam? Ganggu banget!" ujar Rana.
Ganendra berhenti menyiram air ke arah Aurora. Ia membalas tatapan Rana yang sedikit kesal itu. "Gue ganggu Rora, kenapa lo yang sewot?" balasnya.
"Ya, gue ke ganggu!"
"Ya udah, tukeran tempat!"
"Gak!"
Aurora masih bersabar, bahkan celana olahraganya sudah basah karena ulah Ganendra yang tidak berakhlak itu. Ia harus sabar beberapa menit lagi, setelah jam pelajaran Penjas selesai, ia akan segera pergi dari hadapan Ganendra.
'Byur!'
Aurora reflek memejamkan matanya kuat kala Ganendra menjiprat air ke wajahnya. Percayalah, kepala Aurora sudah mendidih dan mengeluarkan asap tak kasat mata.
"Bisa gak, lo jangan usik gue?" tanya Aurora penuh penekanan sembari menatap Ganendra. Lelaki itu membalaskan dengan ledekan. Tolong, siapapun katakan pada Aurora, apa yang harus ia lakukan terhadap Ganendra.
"Gue dilahirkan untuk ngusik lo." Jangankan Aurora, Rana yang berada di sebelah Ganendra gini juga geregetan dengan Ganendra. Ingin sekali mengigitnya.
"Gan, kayanya otak lo perlu dibenerin dikit deh," celetuk Arsen. Ia merasa otak Ganendra sedikit bermasalah.
"Otak gue udah premium, gak ada yang harus dibenerin lagi, Sen," balasnya.
Aurora kini harus ekstra sabar. Sebentar lagi jam pelajaran Penjas selesai. Pak Hardi selesai mempratikkan gaya menyelam. Ia sudah keluar dari kolam.
"Gimana? Kalian sudah mengerti cara menyelam yang bapak tunjukkan tadi?" tanya Pak Hardi sembari mengibas rambutnya yang basah. Usia Pak Hardi masih bisa dibilang muda. Wajahnya juga cukup tampan. Tak sedikit siswa yang terpesona melihat Pak Hardi mengibaskan rambutnya tadi.
"Ngerti, Pak!!" jawab Ganendra dengan semangat, suaranya bahkan terdengar lebih keras dibanding siswa lainnya. Padahal ia sedari tadi tidak memperhatikan, ia sibuk mengusik Aurora.
"Bagus! Kalau begitu, minggu depan kita praktik menyelam!"
"Saya gak bisa nyelam di kolam, pak! Bisanya menyelam di hati doi! HAHAHAHA!" celetuk salah satu siswa lelaki, namanya Bagas.
"Halah, kaya punya doi aja!" balas Pak Hardi disusul tawa siswa lainnya.
"Sudah, sudah," lerai Pak Hardi. "Sekarang, kalian ganti seragamnya, bapak juga mau mandi!" perintah Pak Hardi lalu berjalan menjauhi kolam menuju kamar mandi pria. Begitu juga siswa lainnya kini beranjak hendak mengganti seragamnya. Ada juga yang langsung menuju kantin sebelum bel istirahat berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious (Completed)
Teen FictionVector by: @erstvul_ Sequel Of My Killer Ketos (Versi lama) Buat kamu yang belum baca My Killer Ketos versi lama, bisa dibaca dulu di akun @meliyanaajia dengan judul Ketua OSIS Killer, karena konfliknya berbeda Pertahankan apa yang membuatmu berhar...