41. Arsen Kembali

900 226 64
                                    

Arsen kembali, kangen gak nih?

Komen emot untuk sambut Arsen

HAPPY READING 

41. ARSEN KEMBALI

Ganendra menceritakan semuanya pada Deva. Sudah setengah jam lebih Ganendra berisik, Deva sampai memijat pelipisnya. Sesekali ia berdecak mendengar masalah yang dihadapi remaja sekarang. 

"Ganen gak habis pikir gitu, kenapa Rana bisa setega itu? Padahal Rora sama Rana udah sahabatan dari kecil. Terus Rora malah mau ngalah demi Rana? Rora pikir perasaan bisa pindah-pindah dengan mudah? Kenapa juga Ganen bisa suka sama cewek aneh kaya Rora?" Ganendra menghela nafas. "Ya gini, cinta, gak terkontrol. Tapi menurut Ganen, ini semua salah Papa!" 

Mendengar Ganendra menyalahkan Deva, membuat ia menegakkan kepalanya. Ia menatap Ganendra yang duduk di meja belajar. Deva menatap tidak terima. "Kenapa salahin Papa?"

Ganendra memutar badanya menghadap Deva. "Karena Papa, Ganen bisa setampan ini dan jadi rebutan cewek-cewek." 

'PLUK!'

Sebuah bantal melayang tepat mengenai wajah Ganendra. "Mau Papa bikin jelek kamu?"

"Jangan. Ntar Aurora gak suka sama Ganen." Ganendra terkekeh. 

Deva berdecih. "Gini, nasib punya wajah tampan." Ia menghela nafas. "Kalau gini ceritanya, kamu tetap fokus sama Rora. Harus ada satu pihak yang suka sama Rana." 

"Arsen," sahut Ganendra.

Deva tertegun. "Beneran?" 

Ganendra mengangguk.

Deva berdecak kagum. "Cewek suka diperjuangin! Sekarang tinggal Arsen aja yang berperan."

Ganendra sedikit ragu bagaimana perasaan Arsen ke Rana setelah kejadian kemarin. Tapi ia yakin Arsen menerima Rana apa adanya. Maka, ia harus menunggu beberapa bulan hingga Arsen dapat kembali sekolah. 

Ganendra mengerti jika Aurora berusaha menjauhinya kembali. Namun ia tau perasaan Aurora tetap sama. Gadis itu rela menyakiti dirinya sendiri dan Ganendra tidak tega melihatnya. 

Bahkan Rana sudah pindah ke bangku belakang, menukar posisi duduk dengan salah satu teman sekelasnya yang duduk seorang diri. 

Hanya Arsen yang bisa merubah semuanya. Ia tau Arsen dan Rana dekat. Hanya Arsen yang bisa mengambil hati Rana. 

***

Beberapa bulan kemudian..

Sudah cukup Ganendra melewati hari-hari menyesakkan. Aurora benar-benar menjaga jarak. Namun tatapan Aurora selalu sama. Ganendra cukup lega karena hari ini Arsen sudah kembali ke sekolah. Arsen datang bersamanya. Sahabatnya memang tidak boleh kelelahan. 

Beberapa siswi yang melihat Arsen menjerit histeris. 

"Arsen udah sekolah!"

"Arsen is back!"

Ganendra dan Arsen turun dari motor. Arsen membalas sapaan siswa-siswi yang melewatinya dengan senyuman. 

"Hari ini gue bakal jadi pengawal lo!" Ganendra mengangkat dagu tinggi-tinggi. 

Arsen terkekeh. "Yang ada gue jadi pengawal lo!"

"Tidak! Kali ini gue yang harus jaga lo! Ayo!" Ganendra merangkul Arsen lalu berjalan menuju kelas. Di sepanjang koridor, Arsen mendapat sambutan hangat dari siswa-siswi di sini. Arsen bersyukur bisa kembali sekolah. Ia merindukan suasana sekolah. 

My Precious (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang