31. Sandra Kembali

981 218 97
                                    

Hai, udah tau belum kalau My Killer Ketos segera terbit? Liat info lengkapnya di My Killer Ketos part 'SEGERA TERBIT'


Part ini cukup menegangkan

HAPPY READING

31. SANDRA KEMBALI

Ganendra terlelap dengan posisi yang tidak nyaman. Sinar matahari menembus kaca jendela rumah kayu yang sudah kotor itu. Karena menyilaukan, Ganendra akhirnya terbangun. Ia menyipitkan matanya kala sinar matahari menusuk pupil matanya. Ia berusaha menyesuaikan cahaya. Hingga akhirnya pandangannya jelas, kini ia dapat melihat bagaimana ruangan ini yang berukuran empat kali empat meter. Lantai kayu yang kotor, juga sarang laba-laba di tiap sudut ruangan. 

Ganendra berusaha duduk dengan susah payah. Ia beranjak berdiri ke jendela agar ia tau sekiranya tempat ini. Yang ia lihat hanya pepohonan. Ia mengumpat, ini di tengah hutan. Ia juga dikurung di lantai dua. 

Ganendra menelusuri pandangannya ke lantai, mencari sesuatu yang sekiranya bisa membuka ikatan di tangannya. Ia akhirnya ia menemukan beling kaca yang tidak terlalu besar. Ia melompat-lompat menuju sudut ruangan. Ia duduk membelakangi benda itu lalu berusaha mengambilnya dengan tangan yang terikat ke belakang. 

Dapat. Ganendra mencoba memutuskan ikatan tali di tangannya. Hampir semenit lebih ia mencoba, hingga akhirnya terlepas. Buru-buru ia membuka tali di kaki. Setelah itu, ia beranjak menuju pintu yang terkunci. Ia mencoba mencari sesuatu untuk membuka pintu ini. Beruntung, Ganendra jago membobol pintu. Ia berdecak kagum melihat penjepit kertas di bagian tertentu lantai. Entah bagaimana bisa. Tapi ia seperti diberi kemudahan untuk keluar. 

Tidak butuh waktu lama untuk Ganendra mengatur bentuk penjepit kertas sesuai dengan pola pintu. Dengan sekali coba, pintu berhasil terbuka. Ganendra tersenyum bangga. Ia membuka pintu perlahan memastikan tidak ada orang di luar. Ia menyembulkan kepala lalu menoleh ke segala arah. Aman. Tidak ada orang yang berjaga seperti di film-film. Rumah ini tidak terlalu luas, ia tangga ada di depannya. Bergegas ia melangkah turun perlahan. 

Baru dua langkah, Ganendra mendengar suara seorang wanita di ruangan bawah. Ganendra menunduk mengintip di celah-celah tangga. Ada sebuah ruangan yang pintunya setengah terbuka. Sedetik kemudian Ganendra mendengar wanita itu tertawa iblis. Ia bergidik seketika. Siapa ia? 

***

Aurora terbangun setelah kemarin pingsan seharian setelah diberikan obat bius. Ia terkejut ketika mendapati dirinya di sebuah ruangan kecil dengan posisi terikat di kursi. Detak jantung Aurora berdebar tak keruan. Ia di mana? Hingga akhirnya memori ingatannya kembali, ia baru menyadari dirinya diculik. Astaga, bagaimana ini? Apa yang harus ia lakukan? Yang dipikirkan Aurora sekarang adalah Keyra dan Geanno. Ia tidak bisa membayangkan seberapa khawatir mereka. 

Aurora merasa maag-nya kambuh, ia memang tidak makan sejak semalam. Tapi rasa takut Aurora lebih besar dari itu. Hingga ia melupakan sakitnya ketika seseorang membuka pintu yang terkunci. 

Aurora benar-benar terkejut. Seorang wanita kini berdiri di hadapannya sambil tersenyum smirk. 

"Udah bangun juga lo?" tanya terkekeh sinis.

Nafas Aurora mulai tak beraturan. "Tante siapa?!" 

"Gue Sandra. Salam kenal," balasnya dengan sinis.

Sandra, siapa yang lupa dengan gadis yang sudah dewasa ini? Setelah mendekap dua puluh tahun di penjara karena kasus pembunuhan dan penculikkan, akhirnya bebeas beberapa tahun lalu. Ia sudah berencana membalas dendam jauh hari, bahkan saat ia tertangkap polisi saat itu. Ia sudah menyimpan dendam besar. 

My Precious (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang