HAPPY READING
EPILOG
Seorang gadis menghampiri Aurora yang sedang duduk di tangga kampusnya. Tidak terasa Aurora sudah semester 3. Ia berada di kampus yang sama dengan Ganendra, Arsen dan Rana. Aurora mendongak saat sepasang sepatu berdiri di hadapannya. Ia menghentikan kegiatan menulis sejenak.
Aurora menunggu gadis kuncir ekor kuda ini bicara. Dari perawakan gadis ini polos dan terlihat gadis baik-baik.
"Kakak dekat sama Kak Ganen? Aku boleh gak titip ini untuk Kak Ganen?"
Aurora menurunkan tatapannya ke sebatang cokelat yang disodorkan diselipkan surat yang digulung.
Aurora menerima titipan dengan ragu. Jangan diragukan penggemar Ganendra di kampus yang lebih meledak ketimbang SMA.
"Maaf Kak aku gak sopan. Kita belum kenalan," kekeh gadis itu. "Aku Seila Kak." Seila mengulurkan tangan lalu dijabat Aurora dan menyebut nama.
"Aku suka sama Kak Ganen, Kak. Tapi aku gak berani buat kasih langsung, malu." Seila menundukkan kepala. Ia tersenyum karena ucapan sendiri.
Aurora hanya bergeming. Ia merasa tak enak hati dengan Seila yang begitu polos, sampai-sampai tidak menyadari kedekatan Ganendra dan Aurora lebih dari sekadar teman. Ingin ia mengaku pacar Ganendra namun tidak ingin menyakiti gadis polos itu. Jadi ia hanya diam dan mendengarkan Seila.
"Beberapa waktu lalu aku gak sengaja nabrak Kak Ganen di kantin. Aku langsung jatuh cinta pandangan pertama. Jelas aku yang salah tapi Kak Ganen malah minta maaf. Selain ganteng Kak Ganen baik banget." Seila terus bicara tanpa memberi Aurora kesempatan membalas.
"Terima kasih Kak Aurora udah mau dititipin." Seila menunduk sopan. Kemudian bergegas melarikan diri sebelum Aurora berhasil bersuara. Aurora hanya menganga.
Aurora berdecak karena Ganendra tidak kunjung menampakkan batang hidung. Ganendra meminta Aurora menunggunya di depan tangga gedung fakultasnya. Namun entah apa yang Ganendra lakukan sekarang. Aurora beranjak ingin mencari Ganendra ke dalam.
Hingga Aurora menemukan Ganendra yang dikerumuni gadis-gadis di lorong. Aurora menghela nafas. Begini nasib punya kekasih tampan, apalagi narsis. Ganendra masih senang menebar pesona.
Aurora memandang kesal dari jauh.
"Ganen malam ini kencan yuk!"
"Gan lo kenapa ganteng sih?"
"Kak Ganen please lihat aku!"
Cukup. Aurora sudah mode cemburu sekarang. Ia menerobos kerumunan gadis itu. Kemudian menggandeng lengan Ganendra dan menatap angkuh pada mereka. Ganendra cukup tersentak melihat Aurora di sini.
"Ganen punya pacar! Mending cari cowok lain aja!"
Ganendra cukup tidak menyangka Aurora bicara seperti itu. Ganendra jadi gemas dengan kecemburuan Aurora.
Gadis-gadis ini mendesah kecewa kemudian membubarkan diri.
Ganendra menggoda Aurora. Gadis ini masih menatap kesal.
"Udah puas Ganen tepe-tepe ke cewek?"
"Rora lucu deh kalau cemburu." Ganendra mencubit gemas pipi Aurora.
Aurora memberikan sebatang cokelat yang dititipkan Seila.
"Tumben?"
"Bukan dari Rora!" kesalnya.
"Jadi dari siapa kalau bukan Rora?"
"Seila!"
"Siapa Seila Ra?"
![](https://img.wattpad.com/cover/262048618-288-k593896.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious (Completed)
Fiksi RemajaVector by: @erstvul_ Sequel Of My Killer Ketos (Versi lama) Buat kamu yang belum baca My Killer Ketos versi lama, bisa dibaca dulu di akun @meliyanaajia dengan judul Ketua OSIS Killer, karena konfliknya berbeda Pertahankan apa yang membuatmu berhar...