Siapa yang ga sabar baca part ini?
HAPPY READING
32. TENTANG PERASAAN
Mobil Geanno, mobil Deva dan satu mobil polisi kini memasuki area hutan menuju titik lokasi yang berada di ponsel Geanno. Sedikit sulit untuk menemukan titik lokasi karena ini benar-benar di tengah hutan. Tapi mereka akhirnya menemukan jejak ban mobil di beberapa bagian tertentu. Hingga akhirnya mereka sampai ke sebuah rumah kecil dua tingkat, mereka juga mendapati sebuah mobil di sana dan mobil itu persis seperti video yang didapatkan polisi dari saksi mata. Penculiknya memang tidak benar-benar menyusun rencana dengan baik.
Tanpa berpikir panjang para polisi turun dari mobil sambil membawa senjata untuk berjaga-jaga. Tapi belum sempat mencapai pintu rumah, mereka melihat pintu yang terbuka lalu di susul dengan suara keras.
"DORR!!"
Geanno, Keyra, Deva dan Steffi terdiam dengan jantung berdebar, mereka baru saja akan turun.
"Mas!" Nafas Keyra naik turun tak beraturan. Itu suara apa?
Sementara di tempat lain.
Yang Ganendra pikirkan hanya melindungi Aurora.Ia beranjak memeluk Aurora bertepatan dengan suara pistol. Hingga tanpa sadar, Ganendra melukai dirinya sendiri. Peluru itu menembus punggungnya. Aurora terkejut dalam pelukan Ganendra yang kini menegang sambil melotot. Ia merasakan sakit luar biasa di bagian punggung hingga lama kelamaan menjalar ke seluruh tubuh.
Nafas Aurora tak beraturan, ia memegang punggung Ganendra yang mengeluarkan darah. Ia menatap wajah Ganendra sekarang yang tampak menahan sakit.
"Ganen!" pekik Aurora. Air matanya mengucur begitu saja.
Ganendra masih sempat tersenyum padanya, seolah mengatakan bahwa ia senang Aurora baik-baik saja.
Sandra masih berdiri di posisinya sambil mengarahkan pistol ke Aurora. Ia berencana untuk menembak Aurora sekaligus biarpun tadi salah target. Namun usahanya gagal saat beberapa polisi menerobos masuk dengan senjata mengarah ke Sandra.
"Jangan bergerak!" seru salah satu polisi itu.
Ganendra mulai kehilangan kesaran, ia roboh, Aurora yang tidak kuat menahan berat badan Ganendra pun ikut terjatuh. Ditatapnya Ganendra yang sudah terpejam dan darah yang terus mengalir.
"GANENDRA!!" Aurora menangis. Di sisi lain rasa takutnya berkurang karena beberapa polisi yang telah menangkap Sandra, tak peduli darimana mereka tau keberadaannya.
Salah satu polisi sudah menahan kedua tangan Sandra di balik punggung. Wanita itu berteriak seperti kesetanan. Ia memberontak kasar.
Geanno, Keyra, Deva dan Steffi keluar dari mobil berlari menghampiri Ganendra dan Aurora yang jatuh di depan pintu.
Deva dan Steffi cemas luar biasa melihat Ganendra pingsan dengan bersimbah darah. "GANENDRA!"
Tangan dan pakaian Aurora penuh dengan darah, tangisannya semakin menjadi. Ia tidak mau Ganendra kenapa-napa.
Dengan jantung berdebar, Deva langsung mengambil alih tubuh Ganendra, bergegas membawanya ke rumah sakit tanpa berkata, diikuti Steffi.
Sementara Geanno kini memeluk Aurora erat yang masih terduduk di lantai sambil menangis.
Beberapa polisi keluar dari rumah dengan menahan Sandra.
"Beb!" panggil Sandra ke Geanno.
Geanno dan Keyra menoleh. Mereka cukup terkejut melihat wanita yang tidak asing. Itu Sandra!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious (Completed)
Fiksi RemajaVector by: @erstvul_ Sequel Of My Killer Ketos (Versi lama) Buat kamu yang belum baca My Killer Ketos versi lama, bisa dibaca dulu di akun @meliyanaajia dengan judul Ketua OSIS Killer, karena konfliknya berbeda Pertahankan apa yang membuatmu berhar...