7. Orang Jahat?

1.5K 310 125
                                    

Haii, ada yang nungguin My Precious? Coba spam emot di sini🔥

Siap ramaikan komentar di setiap paragraf? Ayo gas🔥

HAPPY READING

7. ORANG JAHAT?

Sudah lama Keyra dan ketiga sahabatnya tidak berkumpul bersama hanya untuk sekedar bertukar cerita, makan bersama, atau bahkan beradu mulut ketika ada Deva. Tapi siang ini, Keyra, Aurel, Gita dan Steffi meluangkan waktunya sebentar untuk nongkrong di teras rumah Deva. Keempatnya duduk di sofa empuk yang terdapat di teras dengan meja yang penuh snack di depan mereka. Dari hal penting hingga hal paling gak penting pun mereka bicarakan.

"Gue geli sumpah, masa Aurel sama kak Genta manggilnya papa-mama," celetuk Keyra lalu bergidik geli.

"Dari pada Gita sama Kak Ari, sayang-sayangan, geli mana?" sahut Aurel

"Lo juga aneh, Key. Udah nikah sama Kak Geanno. Masih aja manggil, Kak." Setelah itu Gita membuka bungkusan snack yang baru saja ia ambil.

"Gue gak biasa manggil Mas. Lo tau sendiri, gue sama Kak Geanno pacaran 8 tahun, terus manggil Mas setelah menikah. Lidah gue keseleo mulu," jelas Keyra. 

"Lo pada masih normal aja. Lihat gue sama Deva, udah nikah tapi manggilnya lo-gue," ujar Steffi sambil memutar bola matanya lalu berdecih. 

Keyra, Aurel dan Gita tertawa, lalu mengangguk setuju. Benar juga, jika dipikir-pikir, panggilan mereka masih wajar, tapi pasangan yang satu ini, yang tak lain tak bukan adalah Deva dan Steffi, tidak wajar. 

"Gue bakal manggil Kak Geanno, Mas, saat gue lagi marah dan serius doang. Kaya kemarin.masa Kak Geanno kasih garam satu toples ke Deva. Mana gue belum masak, apa gue gak kesal?!" ujar Keyra sambil mengunyah snack. Ia terlihat berapi-api mengingat bagaimana Geanno memberikan satu toples garam ke Deva beberapa hari lalu.

"Tunggu, tunggu!" Steffi menegakkan punggungnya lalu mencondongkan tubuhnya ke arah Keyra yang duduk di sofa yang berbeda. 

"Deva minta garam sama kak Geanno?!" Mata Steffi membulat. Ekspresinya seperti shock

"Iya, Kak Geanno saat itu lagi selesaiin kerjaannya di ruang tengah, sedangkan gue lagi mandi. Mungkin karena Kak Geanno kesal karena diganggu, langsung dikasih satu toples garam biar Deva pulang." 

Hidung Steffi mengeluarkan asap tak kasat mata. Benar-benar Deva! Kemarin memang ia meminta Deva membelikan garam di warung depan komplek. Karena ia mengira masih ada sisa stok garam di dapur, jadi ia tidak menyediakannya terlebih dulu. Pantas saja ketika Deva kembali ke rumah ia menyerahkan garam kepadanya tapi bungkusannya berbeda, malah isinya juga lebih banyak. Tapi Steffi tidak bertanya apapun, ia langsung mengambilnya. 

"Snack gue, anjim!" umpat Deva saat ia keluar dari dalam rumah, melihat snack yang ia beli dihabiskan oleh wanita-wanita cantik dihadapannya. Lantas Steffi langsung menoleh. 

"Lo belinya pake uang gue?!" sentak Steffi. Pasalnya kemarin saat Deva kembali, ia membawa sekantong snack. Steffi mengira Deva membeli dengan uangnya sendiri. 

"Gue nyuruh lo beli garam! Bukan minta garam ke rumah Keyra, goblok!" Deva bersiaga untuk kabur ke dalam rumah, Steffi pun mengejarnya. 

"SINI LO!!" teriak Steffi, hingga terdengar oleh Keyra, Aurel, dan Gita di teras. Ketiganya hanya menggelengkan kepalanya bahkan memijit pelipis mereka. Begini amat nasib Steffi dinikahi Deva.

"DEVA! KAMPRET LO, BALIKIN UANG GUE!!"

"GARAMNYA DI WARUNG HABIS, MAKANYA GUE MINTA KE SEBELAH!!"

"BACOT LO!!!!!"

My Precious (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang