6. Asing

1.5K 320 122
                                    

Haii💕

Dimana kamu saat baca part ini?🔥

Dimana kamu saat baca part ini?🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Geanno dan Kevin)

HAPPY READING

6. ASING.

'Dug!'

'Dug!'

Aurora malam ini memilih untuk tidur lebih awal. Namun, sialnya Ganendra tengah melempar batu dengan ketapel ke jendela kamarnya. Ia sangat terusik dan tidak bisa tidur, ia sudah sangat mengantuk. Ditambah suara teriakan Ganendra yang terdengar begitu jelas di telinga. Ia menutupi kepalanya dengan bantal, alih-alih agar tidak terdengar apapun, namun sia-sia.

"RA! LO MASIH KESAL SAMA GUE?!"

'Dug!'

"GUE CUMA NGETES! TERNYATA LO MASIH PUNYA HATI NURANI! LO MAU NOLONGIN GUE! BUKTINYA LO SAMPAI MAU KASIH NAFAS BUATAN BUAT GUE!"

'Dug!'

"OH! ATAU KARENA LO SUKA SAMA GUE TERUS LO MENYELAM SAMBIL MINUM?'

Cukup! Aurora sudah tidak tahan lagi!

Aurora beranjak dari ranjangnya, ia menuju kamar mandi. Beberapa saat kemudian, ia keluar dengan membawa sebuah gayung berisi air di tangannya. Setelah itu, ia melangkah ke arah jendela, berniat menyiram Ganendra agar lelaki itu pulang.

Di sisi lain, Arsen yang baru saja pulang dari rumah Rana, tentu saja melewati rumah Aurora. Ia mendapati Ganendra tengah berteriak seperti orang gila di depan rumah Aurora. Arsen menggelengkan kepalanya, memang kurang kerjaan Ganendra itu. Sepertinya Arsen akan melakukan sesuatu.

'PLUK!'

"Bangsat!" umpat Ganendra ketika merasakan sesuatu mendarat di kepalanya dari sebelah. Setelah dilihat ternyata itu sandal. Ganendra beralih pada pemilik sandal yang sekarang sudah berdiri di sebelahnya.

Arsen meraih sandalnya kembali. Ya, ia baru saja menimpuk Ganendra dengan sandalnya.

"Lo ngapain sih, Gan? Mending lo pulang, belajar, terus bobok tampan!" saran Arsen.

"Bacot lo, suka-suka gue!"

"LO KALAU GAK PULANG, GUE SIRAM NIH!!" seru Aurora dari jendela kamarnya. Sontak Ganendra dan Arsen mengalihkan atensinya ke Aurora.

"Siram aja, Ra!" balas Arsen.

"Ra, lo kejam banget sih! Kalau gue sakit, gimana? Ntar yang ngusik lo siapa?" balas Ganendra dengan tengil.

"BAGUS! LENYAP SEKALIAN DARI BUMI!" balas Aurora.

Ganendra menggelengkan kepalanya. "Sungguh..teganya, teganya, teganya, teganya, teganya.."

My Precious (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang