[Spin-off The Eternal Bond]
#1 In Werewolf
#1 In Fantasy-Romance
Cerita ini adalah versi baru. Sebelumnya berjudul second Chance.
DON'T PLAGIARISM! I DON'T HAVE ANY RESPECT FOR SOMEONE WHO COPY MY WORK!
••••••••
Sydney Carrington terlahir sebagai w...
Ayo smeua merapat! siapa yang udha nunggu chapter ini? mana suaranya?
oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁
Vote comment share
follow recommend
Love,
DyahUtamixx
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sydney melangkah memasuki rumah dengan helaan pelan. Di tangannya terdapat beberapa paper bag dengan lambang butik di bagian depan, hasil dari menghabiskan waktunya bersama Luna Charlotte. Semua barang yang dibawanya memang dibelikan, tapi Sydney berjanji jika dia sudah kembali memiliki uang, akan membayar semua pemberian Sang Luna padanya. Dia melangkah menuju ruang tamu sebelum mendudukkan dirinya di salah satu sofa.
Setidaknya barang yang dibawanya tidak sebanyak dan seberat yang dilihat. Kemudian Sydney memejamkan matanya erat. Sekarang adalah waktu yang tepat baginya untuk memikirkan seluruh penjelasan Oracle Alyssa serta ucapan Luna Charlotte. Dia sedang sendiri dan suasana yang sunyi dan hening membuat dirinya dan Eloise dapat berkonsentrasi dan berdiskusi tanpa ada gangguan.
Sejujurnya, ketika Luna Charlotte mengatakan hal itu, Sydney sudah tahu akan jawabannya, tanpa ada rasa ragu atau setitik rasa keterpaksaan. Apalagi setelah apa yang Sebastian ungkapkan di pagi hari, membuat Sydney sudah membulatkan tekad untuk melangkah ke depan, tapi dia tidak ingin mengatakan apapun, tidak sampai dia mengatakan jawabannya pada Sebastian. Bagaimanapun, Sebastian adalah orang yang pantas mendengar jawabannya untuk pertama kali, bukan orang lain. Dengan pemikiran itu, Sydney hanya bungkam dan Luna Charlotte yang mengerti akan situasi, langsung mengubah topik pembicaraan, menutup topik penting itu tanpa respon dari Sydney.
Perlahan Sydney membuka kedua kelopak matanya sebelum menegakkan punggung. Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri untuk mencari sosok Sebastian, tapi sadar bahwa pria itu pasti masih melakukan tugasnya sebagai seorang Gamma di Pack house bersama Alpha Dominic dan Beta Leo. Dia langsung bangkit berdiri, berjalan ke arah dapur sambil mengusap perutnya yang membuncit. Senyum terukir di bibirnya saat merasakan gerakan dan tendangan dari bayinya lalu bergumam, "sebentar lagi kau akan melihat dunia, anakku ... aku tidak sabar menantikan kehadiranmu ..." Sydney kembali mengusap perutnya dan kembali mendapat respon dari bayinya. Dia terkekeh pelan lalu berhenti melangkah tepat di depan kulkas.
Sydney membuka kulkas dan memeriksa bahan makanan yang tersedia. Senyumnya merekah lebar dan sambil bersenandung pelan, dia mulai mengeluarkan bahan makanan yang digunakan untuk membuat menu makan malam yang ingin dibuatnya. Saat di villa, staff dan koki vila yang menyiapkan makanannya atas perintah Sebastian, lalu saat kedatangannya kesini, Sebastian yang selalu memasak dan menyiapkan makanannya, jadi kali ini Sydney ingin membalas pria itu dengan memasak makan malam spesial. Setidaknya Sebastian bisa tahu rasa masakan dirinya yang begitu lezat, bahkan mengalahkan rasa masakan mendiang ayahnya yang hobi memasak.