Bab 13. Sebastian

2.6K 411 36
                                    


UPDATE! 


Ayo semua merapat! Siapa yang nunggu chapter ini? mana suaranya?


Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁😁


Vote comment share

Follow recommend


Love,

DyahUtamixx



BELUM DIEDIT




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebastian menghela napas dan mengusap wajahnya dengan kasar. Manik cokelat gelapnya kembali menatap ke arah dimana sosok wanita yang dia ketahui sebagai seorang Luna. Sydney. Entah kenapa nama itu cocok dengan sosok wanita berambut merah ginger itu dibandingkan dengan Sylvia, nama itu begitu pas diucapkan di lidah Sebastian. Tangannya perlahan terangkat dan mengusap jantungnya yang berdegup dnegan begitu cepat. Aaron pun mendengkur senang di dalam benaknya dengan keberadaan wanita itu di dekat mereka. Apa kau lupa kalau dia sudah memiliki soulmate Aaron? Lihat tanda klaim yang menghiasi lehernya? Tanya Sebastian pada jiwa serigalanya, berusaha mengingatkan serigala bodohnya untuk tidak mudah menurunkan temboknya pada orang lain, apalagi setelah Lavinia menghancurkan mereka.

Dengan geraman pelan, Aaron berkata dengan nada santai, Kita hanya perlu membunuh soulmate bejat itu. Mudah. Kita lebih kuat daripada Alpha tidak becus sepertinya. Sebastian mengerjapkan mata saat mendengar jawaban Aaron. Jiwa serigalanya memang kejam seperti dirinya, tapi dibandingkan dengan Aaron, Sebastianlah yang lebih suka bertindak terlebih dahulu dibandingkan berpikir secara rasional, tapi kenapa sekarang? Kenapa kau terkejut human? Aku menginginkan wanita itu. Tidak sepertimu yang seperti pria pengecut yang memilih membuat jarak, aku tidak. Aku merasakan ketertarikan kuat dengannya. ketertarikan? Sebastian berpikir sejenak dan menggigit bibir bawahnya. Sepertinya dia harus membicarakan reaksi jiwa serigalanya yang diluar dugaan ini pada Alpha Dominic dan juga mencari alasan dari 'ketertarikan' yang jiwa serigalanya rasakan.

Sebastian menunduk dan memperhatikan telapak tangannya dengan lekat. Dengan kedua tangan ini dia menyakiti soulmate yang telah mencampakkan dirinya demi kekuasaan dan juga keserakahan. Walaupun diluar dia terlihat tidak peduli, tapi di dalam hati... tentu saja Sebastian merasakan rasa luka yang begitu dalam. Dia menggeleng pelan, mengusir pikiran buruk yang memancing kesedihan ini, sekarang ada hal yang lebih penting yang harus dipikirkannya, bukan masa lalu yang sama sekali tidak berdampak baik bagi jiwanya. Pertama-tama, dia ingin mencari tahu mengenai Alpha Ezra Galley dari Blackblood Pack itu.

SEBASTIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang