Bab 3. DÉJÀ VU

2.6K 423 20
                                    

UPDATE!



Ayo semua merapat! Sebastian kembali hadir menemani kalian wuwuwu! siapa yang udah nunggu chapter ini? coba mana suaranya?

Ya baiklah, langsung aja kita ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁😁


Vote comment share


Follow recommend


Love,

DyahUtamixx



NOT EDITED




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sydney terbangun dengan keadaan yang berat. Mimpi buruk itu kembali hadir di dalam tidurnya dan dia tidak tahu sampai kapan mimpi itu akan menghantui dirinya. Tubuhnya gemetar mengulang kembali ingatan akan mimpi tersebut. Dia, Ezra, tiap siksaan itu, teriakan Ezra yang penuh akan tuduhan, semua membuat dada Sydney terasa sesak hingga rasanya ingin sekali dia menghapus semua memori yang ada di dalam kepalanya saat ini juga. Dia sendiri, dan ada nyawa yang bergantung kepada dirinya, yang tidak Sydney butuhkan saat ini adalah ingatan akan soulmatenya yang bagi Sydney merupakan seorang monster berbulu domba—atau serigala? Dia menyugar rambut dengan kesal sebelum menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya. Matahari sudah terlihat berada tinggi di langit, menandakan kalau Sydney terlambat bangun, tapi semua itu sama sekali tidak masalah. Dia tidak mau bertemu dengan siapapun, terutama Gamma Reed.

Dia menguap dan merengganggkan tubuhnya yang kaku akibat tidur tidak nyenyak, kemudian dia mengusap perutnya yang tiap hari semakin menunjukkan kehamilannya. Kehamilan seorang werewolf memang terbilang cepat dari waktu kehamilan manusia biasa. Jika kehamilan seorang manusia biasa adalah sembilan bulan, maka seorang werewolf hanya membutuhkan tiga sampai empat bulan hingga melahirkan. Sydney menarik napas dan tersenyum, membayangkan dirinya menggendong buah hatinya dalam beberapa bulan kedepan nanti, membuat kesedihan dan stress yang menyerangnya, hilang tidak berbekas. Senyum perlahan terukir di bibirnya. Dalam beberapa bulan ke depan dia akan memiliki keluarganya sendiri. Dia dan bayinya, melawan dunia.

Sydney tersadar dari dalam pikirannya sendiri ketika mendengar suara ketukan pintu. Sontak dia berdiri dan berjalan ke arah pintu, membukanya dengan perlahan dan tersenyum sopan melihat pria berseragam yang dia lihat berbicara bersama Gamma Reed saat itu. Di tangannya terdapat sebuah nampan dengan berbagai macam menu sarapan serta segelas susu hangat. "Selamat pagi, nona." Kepala Sydney mengangguk singkat seraya membuka pintu lebar serta mempersilahkan pria tersebut untuk masuk.

SEBASTIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang