[Spin-off The Eternal Bond]
#1 In Werewolf
#1 In Fantasy-Romance
Cerita ini adalah versi baru. Sebelumnya berjudul second Chance.
DON'T PLAGIARISM! I DON'T HAVE ANY RESPECT FOR SOMEONE WHO COPY MY WORK!
••••••••
Sydney Carrington terlahir sebagai w...
Ayo semua merapat! Sebastian kembali hadir hohoho siapa yang nunggu chapter ini? mana suaranya??
oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁
Vote comment share
Follow recommend
Love,
DyahUtamixx
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa tahun lalu
Jika saja Sydney bisa memilih, maka hal pertama yang akan dirinya pilih adalah tidak datang ke pesta sialan itu, dengan begitu Sydney tidak akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Ezra dan tidak mengalami tekanan batin hingga kematian sang ayah yang masih begitu jelas terekam di dalam ingatannya, dan jika semua itu tidak terjadi, maka Sydney masih akan menjalani kehidupan normalnya yang penuh kebahagiaan bersama sang ayah. Mimpinya pun akan tercapai karena sudah berada di depan mata. Namun itu semua hanyalah angan yang tidak akan pernah . Mimpi yang hanya bisa terjadi di pikiran terdalamnya. Sydney tidak tahu letak kesalahannya, hingga Ezra dengan tega melakukan semua itu pada dirinya. Semua kalimat manis, dan perlakuan lembut pria itu, semuanya adalah palsu.
Manik hazelnya menatap ke arah jendela dengan kosong. Senyum terakhir sang ayah terus terngiang di kepalanya, membuat hatinya begitu sakit. Kalimat bangga dan sayang mendiang sang ayah bagaikan bisikan nan jauh untuk Sydney. Perlahan setitik air mata kembali jatuh membasahi pipinya. Disaat semua orang menghadiri pemakaman sang ayah, dirinya justru harus berbaring di salah satu ruang rawat yang ada di rumah sakit. Tubuhnya terlalu lemah karena efek serangan yang diakibatkan dari perbuatan soulmatenya sendiri dan Sydney tidak tahu harus melakukan apa lagi, selain duduk diam bagaikan boneka.
Bahkan hal pertama ketika dia sadar dari masa koma adalah kalimat benci sang kakak pada dirinya, sang kakak yang menyalahkan dirinya atas kematian ayah mereka dan hal menyakitkan lain yang jika diingat bagaikan pisau tajam menusuk jantung Sydney beribu kali. Tidak habis sampai disitu, luka yang menganga lebar di dalam hatinya harus kembali merasakan pahitnya pengkhianatan dengan kehadiran soulmatenya, yang terlihat begitu puas karena keadaan dirinya yang begitu menyedihkan. Sydney memejamkan mata dan kembali mengulang percakapannya dengan Ezra hari itu.
***
"Kenapa? Kenapa kau lakukan itu padaku? Kenapa kau membunuh ayahku?" Tanya Sydney dengan suara serak dan air mata yang mengalir deras.
Ezra semula hanya terdiam, menatap Sydney dengan begitu intens, tapi kemudian pria itu tertawa sebelum memajukan tubuh dan meraih rahang Sydney, mencengkram rahang wanita itu dengan begitu kuat dan penuh amarah. "Kau ingin tahu alasannya, Mate-ku yang cantik? Kau ingin tahu huh?" Ezra mendekatkan wajah dan menatap manik hazel Sydney dengan tatapan penuh dendam. "Itu karena kau adalah penghalang."