Bab 30. Kemenangan Sebastian

3.6K 515 73
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? Mana suaranya? Pasti banyak yg udha nunggu ya hihihi

Seharusnya aku update ini udh dari lama, tapi berhubung keadaan dunia nyata yang tidak memungkinkan  begitupun dengan rasa malasku ini (maafkan aku semua 🥺) jadi aku baru update sekarang. Memang sedikit melenceng dari rencana awal, tapi gapapalah ya ...

Setelah ini, aku akan fokus ke dark srries terakhirku dan setelah itu cerita fantasy yang aku post di akun keduaku

Oke jadi ini adalah chapter terakhir setelah itu Epilog. Jadi siap2 ucapkan selamat tinggal pada pasangan 'double S' kita ini ohohoho. AN terakhir akan aku post setelah epilog nanti.

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx



BELUM DI EDIT

⚠️18+ TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN ⚠️

Sydney menggenggam tangan Sebastian dengan begitu kuat ketika mendengar ucapan pria itu yang menerima tantangan Ezra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sydney menggenggam tangan Sebastian dengan begitu kuat ketika mendengar ucapan pria itu yang menerima tantangan Ezra. Bukan ini yang Sydney inginkan, dia hanya ingin Ezra dibalas sepantasnya tanpa melibatkan Sebastian seperti ini. Duel maut bukanlah hal yang sepele, ini adalah pertarungan hingga kematian dan Sydney tidak mau itu, dia sama sekali tidak meragukan Sebastian, tapi tetap saja ada ketakutan terselip di dalam hatinya. "Tidak." Sydney berkata dengan tubuh gemetar, tangannya menangkup perutnya yang membuncit sebagai salah satu cara bagi Sydney untuk menenangkan diri. "Tidak." Penolakan Sydney tentu mendapat perhatian semua orang dan dapat dengan jelas dia melihat anggota Blackblood Pack memberikan tatapan permusuhan yang begitu nyata pada dirinya. "Aku ..."

"Sydney." Sebastian berkata dengan lembut. Pria itu memperhatikan wajah Sydney selama beberapa saat dan begitupun dengan Sydney. Kemudian dia memperhatikan Ezra yang sedang menatap mereka dengan tatapan penuh dendam serta iri. "Percaya padaku." Kemudian Sebastian menangkup wajah Sydney, memberikan kecupan di kening wanita itu dengan begitu hangat dan penuh akan kasih sayang sebelum menegakkan tubuhnya dan menatap Luna Charlotte yang ternyata sudah berdiri siaga di belakang Sydney. "Luna, aku titipkan Sydney padamu. Aku akan segera kembali."

Luna Charlotte menganggukkan kepala. Tangannya terulur menepuk bahu Sebastian sebelum berkata dengan nada tegas. "Menangkan pertarungan ini, Seb. Kalahkan bedebah itu. balas semua perbuatan yang dia lakuakan pada Sydney."

Sebastian tersenyum kecil. "Aku mengerti." Kemudian dia menatap Sydney untuk yang terakhir kalinya sebelum berjalan menuju pintu keluar untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi Ezra. Sydney memperhatikan punggung Sebastian yang menjauh sebelum menghilang di balik pintu. Dia melihat Alpha Dominic berbicara pada anggota council sebelum pria itu pergi menyusul Sebastian. Terdengar suara ketukan palu yang membahana, memecah keributan yang terjadi di dalam ruangan. "Baiklah. Karena kedua pihak menyetujui untuk melakukan duel. Alpha Ezra dari Blackblood Pack menantang Gamma Sebastian Reed dari Darkmoon Pack. Pertaruangan kalian akan diadakan satu jam dari sekarang. Kedua pihak persiapkan diri kalian." Tuan Ezekiel berkata dengan nada yang dingin. "Hari ini persidangan selesai." Setelah itu semua anggota council bangkit dan berjalan meninggalkan aula.

SEBASTIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang