28. Ranah Kejujuran Dua Insan

2.6K 400 41
                                    

Ada kabar buruk dan baik! Kabar buruk yaitu, Marsih akan segera tamat sebentar lagi huhuhu.... 😭

Kabar baiknya, aku ngebuat cerita baru setipe cerita ini, genre romance-comedy-drama. Kisah manis antara gadis pribumi polos dan meneer Belanda (Bedasarkan kisah nyata salah satu pembaca lho!).  Judulnya "Surat Untuk Kahiyang" silahkan di cek! Jika menyukai cerita fiksi sejarah monggo atuh mampir yuk!

Makasi banyak! 😭

.....

Tubuh Marsih menegang sempurna, tangannya terhenti dari kegiatan yang tadi sempat ia lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuh Marsih menegang sempurna, tangannya terhenti dari kegiatan yang tadi sempat ia lakukan. Matanya membelak terkejut dengan kabar burung yang tersebar di antara para pembantu di dapur petang itu. Sebuah gosip yang beredar dengan cepat oleh seorang petani beras yang datang untuk mengantarkan beberapa karung beras ke rumah ini. Telinga Marsih tak dapat mempercayai apa yang barusan ia dengar.

Pemberontakan kedua terjadi di Pasar Kodi. Semua itu dipicu oleh seorang pria misterius yang meracuni pejabat-pejabat penting yang berada di Hotel Simpang, tak jauh dari pasar. Para tentara Belanda yang membawa senjata berbondong-bondong menyisir seluruh bagian pasar untuk mencari pria itu, kekacauan mulai terjadi saat tentara-tentara itu mengobrak-abrik habis pasar, membuat emosi rakyat tersulut sempurna dan terjadilah peristiwa itu.

Karso. Lelaki yang tadi siang ia temui itu, menjalankan rencana meracuni yabg tadi mereka bahas terlalu cepat. Marsih tak akan menyangka kalau Karso akan segera melakukan hal itu sesegera mungkin, bahkan hanya berselang beberapa jam sejak pertemuan terakhir mereka. Entah apa yang berada di pikiran Karso saat itu, tapi yang Marsih ketahui pasti, nyawa pria itu terancam, berada diujung tanduk.

Marsih bangkit dari posisi duduknya. Ia membanting pisau yang beberapa menit lalu ia gunakan untuk memisahkan bayam dari tangkainya. Ia mengelapkan kedua tangannya di jarik batik yang ia kenakan, mencoba memeperkan getah bayam disana. Dengan cepat Marsih melangkahkan kakinya, ia akan menuju kamar pembantu dan menghampiri Darmi untuk memberitahu apa yang terjadi pada Karso. Sebelumnya Marsih memang sudah berterus terang pada wanita berkepang itu tentang semua rencana yang ia akan lakukan. Menurutnya, Darmi berhak tahu akan apapun yang terjadi.

Setengah berlari Marsih mencoba secepat mungkin melangkahkan kakinya menuju kamar pembantu. Pikirannya terbayang oleh Karso yang kini berada dalam situasi antara hidup dan mati. Saat berada di persimpangan lorong, Marsih dikejutkan dengan pintu utama yang terbuka cepat seakan pintu itu habis terbanting oleh sesuatu.

Alis Marsih menyatu, apakah itu Adriaan yang sudah pulang? Dengan perlahan langkahnya berbalik arah penasaran dan mulai berjalan menuju asal suara kencang tersebut. Tubuhnya terhenti saat melihat siapa yang berada disana, dugaannya benar. Adriaan telah kembali.

Perawakan pria itu berantakan. Jas hitam beludru yang tadi pagi ia pakai rapih telah menghilang, tersisa sebuah kemeja putih dengan beberapa kancing yang telah terbuka dan ujung kemeja yang keluar terurai tak beraturan. Rambut pirangnya yang sedikit panjang menutupi kedua alis dan sebagian matanya, entah kemana perginya rambut yang tersisir rapih tadi. Di tangan pria itu juga terdapat sebuah botol yang Marsih tahu itu adalah sebotol alkohol.

𝐌𝐚𝐫𝐬𝐢𝐡 - [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang