15

568 146 618
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Halo Hai pembaca setia 'SACRIFICE' 👋

Bagaimana kabar kalian?

Yuk pencet bintang sebelum membaca 😊

Noted : Yang melihat TYPO tolong aku diingatkan.

Mari ramaikan part ini 🤩

[HAPPY READING]

________👇________

***

Suara dentingan garpu terdengar di sebuah ruang makan. kini Raga berada di ruang makan sedang makan malam dengan mamanya, Sintia. Tak ada obrolan diantara mereka karena memang mood Raga sedang tidak baik saat ini.

Dia melamunkan beberapa kejadian yang dia lalui hari ini, banyak pertanyaan yang membuat mood nya jadi tidak bagus.

Disisi lain, Sintia yang melihat anaknya hanya memainkan garpunya tanpa memakan makanannya kini membuka suara.

"Kamu kenapa nak?"

Suara itu mampu membuat lamuan Raga terbuyar. Jarang sekali Raga diam saat sedang makan bersama mamanya. Selama ini dia jika sedang makan selalu ada lontaran-lontaran kecil yang keluar dari mulutnya untuk menghiasi makan malamnya bersama mamanya. Namun. tidak dengan hari ini.

"Kalo ada masalah cerita ke mama, siapa tau mama bisa bantu" ujar Sintia disela-sela makannya.

Raga menatap mamanya dan tersenyum hangat saat mamanya sangat perhatian dengannya. Dia sangat beruntung memiliki sosok ibu yang kuat seperti Sintia. Andai saja papanya masih ada di rumah ini, pasti kebahagiaan itu akan terasa sangat lengkap.

Namun, hal itu cukup mustahil untuk terkabulkan. Papanya Raga kritis sejak 3 tahun yang lalu akibat kecelakaan maut yang menimpa papanya. Sampai saat ini papanya belum juga melewati masa kritisnya. Dan harus dipindahkan ke luar negeri.

Kadang Raga ingin sekali pergi ke luar negeri untuk melihat kondisi papanya secara langsung, namun mamanya tidak mengizinkan dirinya untuk pergi. Entahlah apa alasannya. Jika dia tanya bagaimana keadaan papanya kepada mamanya, jawabnya selalu sama yaitu keadaan papa masih sama.

Selama itu kah papanya kritis? apa tidak ada kemajuan setelah dibawa ke luar negeri? Tapi dia tidak bisa membantah semua ucapan mamanya, hanya mamanya yang dia punya saat ini. Dia tidak mau membuat mamanya kecewa dengan tidak menuruti ucapan mamanya. Dia hanya berdoa semoga papanya segera bisa melewati masa kritisnya itu.

SACRIFICE [On Going][Revisi Berjalan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang