40

522 92 632
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

haii!

vote sudah belom?

siap ramein dikolom komentar??🤠

typo tandain ya :)

happy reading ✨❤

***

Sepulang sekolah, Alfa langsung pulang ke rumah untuk menanyakan kepada Delia langsung apa yang sebenarnya terjadi, apa benar kondisi Delia semalam disebabkan oleh Rendra atau bukan. Daripada menebak-nebak yang tidak-tidak lebih baik dirinya bertanya langsung kepada Delia. Akan lebih jelas.

Kini dia sudah berada di halaman rumahnya, dan dia sangat berharap semoga Delia belum pergi dari rumahnya. Dan mau bercerita semuanya. Kalau sampai benar Rendra lah penyebab Delia pingsan, dia tidak akan mengampuni Rendra. Itulah yang di ucapkan sejak dari tadi.

Tanpa permisi dan mengucap salam, dia berjalan terburu-buru ke kamar yang di tempati Delia.

'Cklek'

Mata Alfa memandang ke segala penjuru ruangan, namun nihil tak ada penghuninya. Dan dipastikan Delia sudah pergi dari rumahnya.

Lalu kemana perginya Delia?

Alfa langsung keluar kamar dan langsung berteriak memanggil Bik Jum.

"Bik!"

"Iya ada apa? kenapa Aden teriak-teriak?"

"Delia kemana Bik?"

"Loh ya di kamar tho? orang dari tadi pintunya ketutup, Bibik juga gak ngeliat Non Delia keluar kamar."

"Tapi di kamar, Delia gak ada Bik."

"Mungkin Non Delia udah pulang."

"Aden kudu tenang, jangan panik. Bibik yakin Non Delia gak bakal kenapa-kenapa."

Alfa menghela nafas panjang, sambil mengusap wajahnya gusar. "Kalo gitu, Alfa pamit mau ke rumah Delia."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

o0o


Seorang gadis kini tengah berjongkok di depan gundukan tanah dengan batu nisan bertulisan 'Anita Larasati binti Rahman' dengan air mata yang sudah berjatuhan.

"Assalamualaikum, Ma. Lia datang,"

Gadis itu, menatap sendu kuburan Mamanya. Sepertinya tidak ada yang kesini kecuali dirinya. Hal itu membuat dirinya kembali bersedih saat mengingat bahwa Papanya tidak pernah menginjakkan kakinya sekedar menengok almarhum Istrinya.

SACRIFICE [On Going][Revisi Berjalan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang