***
akhirnyaaa bisa kecapai target di part sebelumnya 🙂😬😬😬🙂 thankyou yaaa ✌❤
gimana kabarnya semua?? semoga selalu baik-baik saja ya, amiinn 😇🙏❤
gak ada bosennya aku ngingetin kalian buat pencet tombol bintang sebelum membaca, gak susah kan buat pencet tombol bintangnya?? jadi langsung cuss pencet yaaa. Plis jangan jadi siders :))
typo tandain yaaa ❤
siap meramaikan?? siaplah masa enggak wkwk, harus lebih rame dari part sebelumnya. Aku kasih tips biar update cepet. capai target, dan targetnya gak banyak kok seperti biasa 50 vote, +600 komen bisa lahhh wkwk 😀😀
yuk cuss baca!
happy reading ❤😀
_____
"Cinta dan persahabatan bukanlah sebuah pilihan. Kamu bisa memiliki atau bahkan kehilangan keduanya secara bersamaan"
- Alfari Dewantra
_____
"QUEEN! AWAS MOBIL!"
'BRAK!'
Suara mobil pick up yang menabrak sebuah pohon menggema di seluruh jalanan sore membuat semua orang yang berada di sekitarnya hanya menggangga tidak percaya. Hal yang paling membuat keempat temannya Delia tersenyum lega adalah Raga telah berhasil menyelamatkan tubuh Delia dari mobil gila itu.
Tubuh tegap Raga kini menjadi tumpuan empuk untuk Delia. Bagaimana tidak, Raga mendorong tubuh Delia hingga mereka jatuh bersamaan di pinggir jalan dengan posisi tubuh Delia berada di atas tubuh Raga yang tengah memeluk erat tubuh Delia.
Bisa dibayangkan betapa nyerinya tubuh Raga saat membiarkan tubuhnya menghantam aspalan demi menyelamatkan Delia. Tapi itu tidak menjadi masalah buat Raga. Yang terpenting adalah Delia selamat.
"Del, lo gakpapa kan?" itulah pertanyaan pertama yang keluar dari mulut Raga. Raga menatap gadis yang kini menunduk ketakutan didalam pelukannya. Dia mencoba bangun dari posisi yang semula terbaring menjadi duduk masih dengan merengkuh tubuh gadis itu di pelukannya.
Tangan Delia bergetar hebat, napasnya memburu dan air matanya sudah berjatuhan. Bayangan masa lalu waktu kecelakaan Mamanya terputar kembali.
"Raga, gue takut." cicit Delia masih dalam pelukan Raga. Raga merasakan betapa takutnya Delia saat ini. Tubuh yang kini ada didekapannya, semakin bergetar hebat membuat Raga semakin pula mengeratkan pelukannya sembari memberikan ketenangan, "Jangan takut, gue ada disini." Delia mengangguk pasrah sembari memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SACRIFICE [On Going][Revisi Berjalan]
أدب المراهقين[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [REVISI BERJALAN] *** Pengorbanan itu berarti merelakan sesuatu yang berharga (harta, tenaga, pikiran, waktu, bahkan nyawa) dari kita untuk diberikan kepada orang lain yang kita cintai dengan tulus demi kebahagiaan mereka. k...