45

566 78 628
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

haiiiii, gimana kabarnya????

yukk vote dulu sebelum lanjut baca! plisss jangan jadi siders ya gais!

sudah siap untuk meramaikan part ini?! harus lebih rame dari part kemarin okeeeeee 🤠🤠

typo tandain yaa ❤

happy reading!♡

___

"Hanya satu yang ku minta kepada Tuhan, untuk selalu membuat dirimu tersenyum. Meskipun kebahagiaanmu bukanlah aku."

- Alfari Dewantra

___

Pagi ini, seorang gadis yang tengah duduk di bankar rumah sakit sedang terfokus dengan benda pipih yang ada digenggamannya. Delia sesekali mengulum senyumnya saat membaca salah satu notifikasi whattsap.

"Ini Raga gak ngelindur kan waktu chat gue pake emot lope," ujar Delia sambil mengulum senyumnya. Tapi sejenak senyum itu pudar saat dirinya kembali teringat perkataan Raga waktu itu.

"Inget, Del. Inget Raga cintanya sama Lia, bukan sama lo." ujarnya kepada dirinya sendiri.

Setelah itu, Delia menjawab chat dari Raga.

Raga 🐺
online

Cepat sembuh Queen 🖤

Good night

Makasi Ga

Mbb, semalem gue gk buka handphone

read

Mata Delia sempat membulat sempurna saat melihat ceklis dua itu langsung berwarna biru. Setelah menunggu sekitar lima menit, pesan itu tak kunjung di jawab oleh Raga.

"Online. Ono liane." gumam Delia. Sudahlah, dari pada berpikir yang tidak-tidak lebih baik dirinya mematikan handphone-nya.

'Cklek' suara pintu terbuka membuat Delia spontan menoleh, dia sangat berharap Papanya yang datang. Tapi, ternyata bukan Papanya. Melainkan Alfa.

"Loh, Al. Ngapain ke sini?" tanya Delia kepada cowok yang berjalan mendekat ke bankar yang kini sedang dia tempati.

SACRIFICE [On Going][Revisi Berjalan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang