다섯

3.1K 413 14
                                    

Seungwan sudah sampai di toko bunga setelah memarkirkan mobilnya di basement apartemennya. Toko bunga dari apartemen tidak begitu jauh, hanya 10 menit menempuh perjalanan menggunakan kedua kaki akan terlihat toko bunga bernama Elainee Florist.

Disana terlihat Joohyun sedang menata beberapa bunga yang terlihat berantakan dan menyemprotnya dengan air dari semprotan yang ia bawa tersebut. Seungwan menghampiri Joohyun yang asik menyiram bunganya seraya menepuk pundak si gadis mungil yang lebih tua itu. Joohyun menoleh dengan wajah sedikit terkejut.

"Oh Seungwan, sudah pulang dari mengantar anak-anak?" tanyanya sekaligus menaruh semprotan itu di saku apron khusus perkebun. Seungwan tersenyum seraya mengangguk.

"Sudah, eonnie. Anak-anak sangat bersemangat untuk hari pertama ini, semoga mereka betah disana. Aku sedikit khawatir" ujarnya. Joohyun tersenyum seraya mengelus pundak Seungwan. "Apa yang kau khawatirkan, Seungwan? Mereka pasti menyukai sekolahnya dan mereka juga anak yang penurut. Pasti tak akan membuat onar" ujarnya menenangkan Seungwan.

Seungwan tersenyum kecil seraya menghembuskan nafas panjang. Ya, seharusnya ia tidak perlu seperti itu. Ia seharusnya percaya bahwa anaknya tak akan membuat rusuh dan selalu menuruti orang yang lebih tua. Apalagi sebelumnya Seungwan telah memperingati Renjun kecil, sebelum masuk ke dalam sekolahnya. Seungwan harus mempercayai anak kesayangannya itu.

"Sudah tidak perlu dipikirkan. Lebih baik kau ganti bajumu dan bantu aku untuk menanam bunga di belakang. Aku kekurangan bunga lili dan mawar putih saat ini, tetapi pesanan selalu mencari kedua bunga itu" ujar Joohyun dan di sanggupi oleh Seungwan. Mereka berdua pun langsung menuju belakang toko, karena disana terdapat green house untuk menanam berbagai macam bunga.

Tak terasa hari sudah menjelang siang, tetapi di toko selalu disibukan dengan permintaan pelanggan entah dari via telepon atau yang langsung datang ke toko. Seungwan yang memang bekerja dengan posisi melayani pelanggan via tatap muka, tidak begitu sibuk tak seperti Joohyun yang setiap beberapa jam akan menerima panggilan dari pelanggan untuk dikirimkan karangan bunga atau buket bunga untuk hari tertentu.

Seungwan sekarang sedang merapihkan beberapa bunga yang terlihat tak rapih dan membersihkan beberapa kelopak yang mulai berjatuhan. Ia sangat telaten untuk urusan kebersihan dan tata letak pot bunga tersebut, maka dari itu Joohyun memilih Seungwan untuk melayani tatap muka saja dan menjaga tokonya.

Tring!

Seungwan yang mendengar lonceng berbunyi, langsung merapihkan pakaiannya dan mendatangi seseorang tersebut. Ia tersenyum ramah pada pelanggan yang datang ke tokonya.

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu nona?" tanya Seungwan seramah mungkin. Pelanggan yang datang itu langsung memfokuskan atensinya kepada Seungwan, setelah melihat keadaan di dalam toko. Pelanggan yang disapa nona tersebut langsung tersenyum ramah juga.

"Aku kesini untuk mengambil pesananku" ujarnya. Seungwan mengangguk mengerti. "Tunggu sebentar ya nona, jika boleh tau siapa nama nona dan apa pesanannya?" tanyanya.

"Park Sojeong, bunga Mawar merah" ujar nona tersebut dan langsung mencatatnya agar diberikan kepada Joohyun. Kebetulan sekali Joohyun sedang keluar membeli makan siang.

"Tunggu sebentar ya nona, pemilik toko kami sedang di luar. Saya hubungi dahulu. Nona bisa duduk sebentar di sana, apa nona ingin teh hangat?" tanya Seungwan dengan senyum ramahnya tak luntur dari wajahnya. Wanita berambut blonde itu tersenyum seraya menggeleng tanda menolak.

"Tidak usah, terima kasih atas tawarannya. Kalau begitu saya tunggu saja" ujarnya seraya duduk di bangku tunggu. Seungwan mengangguk dan langsung menghubungi Joohyun untuk memberitahukan pesanan Park Sojeong tersebut.

SINGLE'S MOM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang