스물하나

1.8K 261 84
                                    

Chanyeol terus memandangi Seungwan seraya berjalan perlahan untuk sampai di depan panggung dan tak lupa senyum kecilnya yang menghiasi wajah tampan dan tegasnya. Sesekali ia akan menyesap champagne nya dengan gaya yang begitu elegan dengan selalu memuja akan kecantikan Seungwan yang setiap harinya bertambah tersebut.

Katakan Chanyeol sudah gila, tetapi melihat Seungwan yang masih terlihat cantik walaupun sudah memiliki satu anak tak membuat rasa Cinta dan obsesinya terhadap Seungwan menurun. Malah ia semakin bertekad untuk memenjarakan Seungwan untuk dirinya seorang serta anak mereka Renjun di mansionnya.

Obsesi? Ya, Chanyeol sudah terobsesi dengan Seungwan dan ia menyadari itu. Mungkin ia sudah terobsesi dengan gadis mungil itu ketika duduk di bangku perkuliahan, maka dari itu setiap pria yang mendekati Seungwan akan babak belur bahkan hampir meregang nyawa jika berani menyentuh miliknya.

Mungkin obsesinya semakin gila ketika hidupnya berantakan dan saran dari ibunya itu, apalagi mengetahui Seungwan tak mengugurkan anak mereka. Itu semakin membuat Chanyeol terus menerus harus ada di sekitar sang pujaan hati tak peduli dengan penolakan Seungwan yang terpenting Chanyeol selalu berada di dekatnya.

Bahkan tanpa sepengetahuan Seungwan pun, Chanyeol selalu mengikuti Seungwan kemanapun dan kapanpun terkadang sampai membidik Seungwan yang sedang melakukan hal apapun. Dan hasilnya akan ia pajang di ruangan rahasia miliknya. Ia benar-benar sudah gila.

Chanyeol sudah berada di depan panggung tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh juaga, mungkin sekitar 5 meter dari panggung. Menikmati nyanyian sang pujaan hati seraya memejamkan matanya. Suara yang begitu halus dan manis membuat Chanyeol selalu rindu dan ketagihan untuk mendengar suara ini. Seungwan memang selalu bisa membuat dirinya menggila dan kecanduan.

Seungwan yang sedang asik menyanyi seketika tubuhnya sedikit menegang ketika melihat Chanyeol berada di hadapannya dengan senyum manis namun mengerikan itu. Tanpa sadar ia meneguk ludahnya kasar dan keringat mulai bermunculan di dahi maupun telapak tangannya. Walaupun ia merasa ketakutan sekarang, Seungwan tetap bernyayi dengan profesional karena tak mau mengecewakan Jaebum dan Mark tentunya.

Ia terus bernyayi dengan kondisi yang tidak baik-baik saja jika ditelaah lebih dalam. Tubuh yang sedikit bergetar, tangan yang mengepal dan mata tak tentu arah. Sedari tadi Seungwan mencari keberadaan Mark atau pun Jaebum tetapi ia tak menemukan kedua pria tersebut. Ia merutuki mereka yang pergi entah kemana. Kenapa juga ia tak terfikirkan bahwa acara seperti ini kemungkinan besar akan mengundang Park Corp juga. Seungwan bodoh, rutuknya.

"Terima kasih untuk para hadirin yang sudah mendengarkan lagu yang saya nyanyikan, semoga kalian menikmati acara pesta ini. Dengan hormat, saya pamit undur diri. Terima kasih" tutupnya dan langsung berbalik tetapi suara seseorang menginterupsi langkahnya.

"Bisakah kau menyanyikan satu lagu lagi? Sepertinya job mu memang menyanyikan lagu di acara ini, benar?" tanyanya seraya meminum champagne dengan santainya, tak lupa juga senyum miring yang terpatri disana.

Seungwan kenal suara ini, suara yang paling ia benci dan hindari. Siapa lagi kalau bukan Park Chanyeol. Seungwan mengepalkan tangannya untuk menahan amarahnya, bagaimanapun Chanyeol seperti menjatuhkan harga dirinya secara tak langsung. Ia memang hanya sebatas penyanyi murahan yang bekerja di sebuah cafe bar tetapi apakah pantas seseorang berkata seperti di depan banyak orang penting seperti itu.

Seungwan mengatur nafasnya dan segera berbalik dengan senyum manis yang terukir disana. Bagaimana pun juga ia tak mau menghancurkan acara milik kekasih sahabatnya tersebut. Chanyeol yang melihat reaksi Seungwan, ikut tersenyum lebar juga. Ia suka ketika Seungwan tersenyum kepadanya seperti ini. Ia merasa dicintai kembali.

SINGLE'S MOM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang