SINGLE'S MOM ✔

열

Sudah dua hari mereka disana dan begitu menyenangkan bagi Seungwan termasuk kedua bocah menggemaskan tersebut, meskipun mereka harus rela berkotor ria akibat kegiatan outbond tersebut tetapi tak menurunkan semangat mereka untuk melakukan hal tersebut. Seungwan yang melihat dan memantau kegiatan anak lelaki kesayangannya itu ikut merasakan kebahagiaan. Ia bahagia jika sang anak turut bahagia walaupun dengan cara yang sederhana.

Seperti saat ini, kegiatan outbond terus berlanjut dan anak-anak tetap semangat walaupun terik matahari begitu menyengat sampai ke dalam kulit. Kegiatan kali ini adalah menanam padi di sawah dan membantu para pembajak serta petani menanam beberapa padi yang sudah siap untuk ditanam.

Petani dan pembajak sawah sangat senang karena kehadiran bocah-bocah menggemaskan yang begitu bersemangat untuk membantu mereka menanamkan padi mereka. Dengan sabar dan telaten, para petani itu mengajarkan tata cara menanam padi dengan benar. Walaupun anak-anak itu begitu berisik tetapi itu adalah kesenangan tersendiri bagi para petani di daerah Jeju tersebut.

Seungwan dan para orang tua yang lain hanya menyaksikan di pelataran gazebo yang memang sudah berada disana sambil memantau kegiatan anak-anak mereka. Selagi menunggu sang anak diajarkan menanam padi, orang tua murid akan bercerita atau sekedar mengobrol ringan tentang kehidupan mereka. Seungwan yang mendengarkan hanya tersenyum kecil. Betapa lengkapnya keluarga dari teman-teman anaknya tersebut, Seungwan merasa iri.

"Seungwan-ssi, bagaimana kehidupanmu? Dimana kau bekerja?" tanya salah satu wali murid berperawakan gemuk tersebut. Seungwan tersenyum simpul.

"Kehidupanku biasa-biasa saja tidak begitu menarik nyonya. Kebetulan aku bekerja di salah satu toko bunga dekat Myeongdong dan di salah satu Cafe Bar daerah distrik Gangnam" ujarnya. Para wali murid mengangguk paham dan kembali bertanya soal yang lain. Seungwan yang sedikit risih dengan pertanyaan yang tidak harus diceritakan hanya menjawab seadannya saja yang terpenting menuntaskan hasrat ingin tau para ibu-ibu sosialita tersebut.

"Menjadi ibu muda memang begitu berat. Ku harap kau tetap semangat mendidik dan merawat anakmu sampai besar nanti. Renjun adalah anak yang manis dan ceria, dia patut mendapatkan kebahagiaan dari kedua orang tuanya. Jangan siakan kebahagiaan anakmu karena itu sangat berharga untuk dimasa depan" ujar Nyonya Lee tersenyum lembut. Kebetulan ia yang paling dekat dengan Seungwan dan anaknya yang bernama Lee Haechan pun turut berteman dekat dengan Renjun serta Jeno.

"Ya, kau harus kuat Seungwan-ssi. Aku dengar dari anakku, ayah dari Renjun juga sudah tiada ya? Maaf jika kau tersinggung tapi kau harus kuat menjalaninya Seungwan-ssi. Tuhan akan memberikan kebahagiaan untuk kalian berdua kelak. Percayalah itu" ujar Nyonya Na tak kalah menyemangati Seungwan. Seungwan tersenyum manis dan mengangguk mengiyakan.

Nyonya Na adalah teman dekat dari Nyonya Lee. Jadi, jika Nyonya Lee dekat dengan Seungwan pasti Nyonya Na juga turut dekat dengan dirinya. Anaknya yang bernama Na Jaemin pun turut berteman dengan Renjun, Jeno, dan Haechan. Bisa dibilang mereka berempat layaknya F4 pada drama Boys Over Flower tapi versi mini.

"Terima kasih nyonya Lee, nyonya Na. Nasihat kalian akan aku resapi dalam kehidupanku, sungguh berat memang membesarkan anak tanpa seorang suami di hidupku tetapi aku sadar walaupun hanya Renjun di sisiku, hanya ia yang bisa menguatkanku dalam segi apapun. Aku hanya memiliki Renjun dalam hidupku, hanya malaikat kecilku yang menemaniku selama ini" ujarnya seraya menatap buah hatinya yang tertawa bahagia bersama ketiga teman dekatnya. Seungwan turut tersenyum kecil.

Nyonya Lee dan Nyonya Na ikut tersenyum hangat, ia bisa merasakan perasaan wanita muda berumur 22 tahun tersebut. Bagaimana sulitnya melahirkan, merawat, dan membesarkan anak hanya seorang diri. Ditambah lagi, Seungwan mengandung ketika berumur 18 tahun. Itu umur yang sangat relatif muda. Mereka prihatin mendengar ceritanya.