스물넷

1.6K 221 59
                                    

Chanyeol melempar ponselnya dengan keras sampai-sampai ponsel itu sudah hancur dan sepertinya tidak bisa digunakan. Rencananya gagal untuk menggertak Seungwan pasalnya pria yang kala itu bersama Seungwan tidak mengalami kecelakaan hanya beberapa bagian saja ia memiliki luka. Chanyeol membenci hal itu.

Ia mengepalkan tangannya erat sampai urat tangan itu terlihat dibalik tangan besarnya. Dia benar-benar marah akan hal ini, apalagi sang target mengirimi pesan bahwa ia tidak takut dengan ancaman dirinya. Chanyeol sungguh merasa tertantang akan hal itu tentu saja. Kita buktikan saja mana yang akan menang dalam waktu dekat ini.

"Sial! Pria itu memang harus dimusnahkan dalam waktu dekat. Jika tidak Seungwan akan jatuh ke tangan pria brengsek tersebut" gumamnya dengan raut wajah ketakutan.

Chanyeol langsung mengambil ponsel lain di dalam laci meja kerjanya dan menghubungi entah siapa disana yang ada Chanyeol hanya menyuruh orang itu untuk membawa Mark ke markasnya dan disanggupi oleh orang itu. Chanyeol tersenyum mengerikan dan berdiri dari tempat kebesarannya.

"Kita liat siapa yang akan menang dalam permainan ini, Mark Tuan" ujarnya entah pada siapa. Chanyeol langsung mengambil mantelnya beserta kunci mobilnya. Hari ini ia ingin memantau Seungwan beserta anak mereka.

Sudah ia yakini bahwa Renjun akan masuk sekolah bersama temannya itu. Ia harus melihat interaksi indah tersebut yang sebentar lagi akan menjadi kenyataan dalam hidup Chanyeol. Memikirkannya saja membuat Chanyeol tersenyum manis dan bahagia, apalagi di realisasikan. Bagaimana hidupnya nanti pasti sangat sangat bahagia.

"Tunggu aku sayang, aku akan membawamu beserta anak kita ke rumah ini. Rumah kita" ujarnya seraya melajukan mobilnya menuju sekolah Renjun, lebih tepatnya yayasan keluarga Park.

Chanyeol sudah berada di depan yayasan miliknya dan juga sekolah Renjun, anaknya. Terlihat beberapa murid sudah memasuki halaman sekolah dengan sang orang tua serta senyum ceria mereka akan memasuki halaman sekolah tersebut. Chanyeol terus menelisik satu persatu orang disana untuk menemukan sang pujaan hati bersama sang buah hati dari dalam mobilnya.

Ia tak mau hal buruk terjadi jika ia menampakkan diri di hadapan mereka. Chanyeol tak mau rencananya gagal karena ketahuan dirinya memantau gerak-gerik Seungwan dan juga Renjun. Hingga 20 menit ia menunggu, mobil yang ia tau adalah mobil Seungwan memasuki perkarangan halaman yayasannya.

Chanyeol tersenyum cerah melihatnya. Ia melihat Seungwan yang turun dari kemudinya seraya membuka pintu untuk kedua bocah kecil nan menggemaskan tersebut. Setiap inci gerakan Seungwan selalu terpantau dan direkam oleh penglihatan Chanyeol tentunya.

"Kau semakin terlihat cantik dan menawan sayang. Aku sungguh tak sabar untuk menjadikanmu hak patenku setelah ini. Tunggu aku, sebentar lagi kita akan bersama Seungwan-ah" ujarnya menatap Seungwan dengan raut wajah mendamba.

Setelah kedua bocah itu masuk, Seungwan menghela nafasnya sejenak seraya memasuki mobilnya kembali dan pergi dari sana untuk kembali bekerja di toko bunga Kim. Ya, walaupun hari ini perasaannya merasakan hal yang buruk tetapi ia harus tetap bekerja bukan. Dan setelahnya, ia pun meninggalkan penitipan berbasis sekolah tersebut.

Chanyeol yang sadar akan kehilangan Seungwan, langsung memacu kendaraannya untuk mengikuti Seungwan. Sebenarnya, Chanyeol memiliki pekerjaan diperusahaannya tetapi saat ini yang lebih penting adalah Seungwan-nya. Untuk masalah pekerjaan ia bisa menghandle itu semua.

Sekitar 30 menit, Seungwan sudah sampai di toko bunga tersebut dan langsung menyapa Joohyun yang sedang memotong serta menyiramkan air kepada bunga yang ia miliki. Joohyun menyapa balik Seungwan tak kalah ramah dan menyuruhnya untuk lekas mengganti pakaian. Seungwan mengangguk menyanggupinya.

SINGLE'S MOM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang