여섯

2.9K 389 32
                                    

Setelah bersih dari sisa es krim yang ditumpahkan oleh seseorang tak dikenal tersebut, Seungwan langsung keluar dari toilet karena kasihan juga anak-anak sendirian disana apalagi mereka masih kecil. Seungwan langsung buru-buru menuju meja yang ditempati dirinya dan juga kedua bocah kecil menggemaskan itu. Seketika langkah kaki Seungwan melirih ketika melihat orang asing duduk menghadap kedua bocah kesayangannya itu dan membelakanginya.

Jantung Seungwan serasa berdegub dengan kencang. Oh ayolah, ia masih belum sanggup untuk bertemu dengan Chanyeol. Ayah biologis dari anaknya, Son Renjun. Seungwan perlahan mendekati mejanya seraya merapalkan doa bahwa itu bukanlah Chanyeol tetapi orang lain. Sekitar 1 meter, ia bisa mendengar pembicaraan mereka. Membicarakan hal-hal random yang masih dalam konteks anak kecil dan terlihat Renjun serta Jeno antusias menjawab semua pertanyaan pria asing yang duduk di hadapannya.

"Oh itu bunda! Bunda!" panggil Renjun kecil ketika melihat Seungwan sudah mendekat. Seungwan tersenyum kecil dan menghampiri mereka. Pria asing itu langsung menoleh dan begitu terkejut melihat wajah Seungwan. Sama halnya dengan pria itu, Seungwan juga terkejut.

"Seungwan" lirihnya seraya berdiri dari kursinya.

'Ternyata benar yang ku tabrak adalah Son Seungwan' batin pria itu.

Seungwan mematung dengan mata berkaca-kaca, jantungnya berdegup dengan kencang. Ia tidak tau perasaan apa yang ia rasakan saat ini. Seungwan mendekati pria itu dengan wajah sendunya. Sementara pria itu, menatap Seungwan dengan wajah sendu bercampur rindunya.

"Apa kabar?" tanya Seungwan dengan suara bergetar dan lirihnya. Pria itu menahan hasrat untuk tidak memeluk gadis mungil di depannya walaupun ia begitu rindu dengan gadis itu. Satu tetes air mata keluar dari matanya.

"Aku baik. Aku sepertinya tak perlu bertanya kabarmu, aku bisa melihat bahwa kau sangat baik-baik saja, bukan begitu?" ujarnya dengan kekehan. Seungwan ikut terkekeh mendengar ucapannya. Sama seperti dulu, batinnya.

"Kau selalu seperti itu. Duduklah kembali" ujarnya dan duduk di bangku kosong sebelah pria tersebut. Sementara itu, Renjun dan Jeno hanya saling menatap tak mengerti dengan kedua orang dewasa di hadapan mereka itu.

"Ah ya, sayangnya bunda. Perkenalkan ini paman Mark, dia teman bunda di sekolah dulu" ujar Seungwan memperkenalkan Mark kepada kedua bocah yang menatap mereka bingung.

Mark yang mendengar ucapan Seungwan terkejut. Ternyata dua bocah yang ditinggalkan disini sendiri adalah anak dari Seungwan, mantan kekasihnya dahulu. Mark tak percaya dengan hal itu.

"Iya bunda, tadi Injun uga belkenalan dengan paman Malk bercama Eno. Ya kan Eno?" ujarnya dan Jeno mengangguk setuju. Seungwan tersenyum manis seraya mengelus surai coklat sang anak.

Mark yang melihatnya tersentuh melihat sikap Seungwan yang begitu lemah lembut dan dewasa. Sama seperti dulu, tak pernah berubah. Yang berubah hanya wajahnya dan keadaannya, batin Mark.

"Oh ya, apakah es krimnya belum datang? Bunda belum melihat es krimnya di atas meja" ujar Seungwan melihat ke arah meja tidak ada es krim satu pun. Renjun dan Jeno saling melihat dan menggeleng lesu. Es krim yang mereka inginkan belum juga datang sampai saat ini, mereka sangat mengingkannya saat itu juga.

"Yasudah biar bunda ambilkan dahulu. Mark kau mau pesan juga? Biar aku pesankan" tawarnya menatap Mark. Mark tersenyum kecil dan menggeleng.

"Tak usah, wan. Aku sudah makan es krim banyak tadi hehe" tolaknya dengan kekehan. Seungwan terkikik mendengarnya, Mark adalah maniak es krim. Sama sepertinya. Ia jadi ingat masa-masa pacaran dulu dengan Mark.

Mark Tuan adalah mantan kekasihnya di JHS. Mereka satu sekolah ketika di JHS tepatnya di Toronto, Kanada. Sebenarnya, Mark adalah murid baru di sekolahnya. Mereka dekat karena Seungwan adalah teman sebangkunya dulu. Disekolah Seungwan dulu memang harus duduk dengan yang berbeda gender karena supaya bisa berbaur. Kebetulan teman sebangku Seungwan sudah pindah dan ia harus duduk sendiri. Tapi tak lama sekitar 1 bulan, Mark datang dan menjadi teman sebangkunya.

SINGLE'S MOM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang