아홉

2.6K 364 18
                                    

Seungwan sudah berada di taman belakang penginapan yang ia singgahi setelah membuat kedua bocah itu terlelap kembali di kamar penginapannya, sekarang ia bersama dengan adik kandungnya yang beberapa tahun ini belum bertemu dengannya, Son Doyoung. Lelaki bermata sipit dan berkulit pucat sama sepertinya itu masih saja berdiam diri tanpa mau mengeluarkan suara sekecil pun. Seungwan merasa sedih karena sang adik masih enggan untuk berbicara dengannya walaupun hanya sekedar bertanya kabar saja.

"Bagaimana kabarmu, Doyoung?" tanya Seungwan mengiringi awal percakapan. Doyoung menoleh sejenak dengan berdehem untuk mengatur detak jantungnya.

Sebenarnya ia diam bukan karena enggan untuk bercakap dengan sang kakak tetapi ia bingung untuk memulai percakapan, maka dari itu ia memilih diam dengan perasaan bingung dan debaran jantung yang begitu cepatnya. Ia tidak tau harus berbuat apa.

"Aku baik noona" jawabnya singkat. Seungwan tersenyum kecil seraya menganggukkan kepalanya.

"Aku harap kau selalu baik dan bahagia, walaupun kita tak pernah bertemu aku selalu mendoakanmu di sela-sela waktuku. Aku tidak mau hal buruk terjadi menimpamu, jangan seperti aku yang sudah melakukan hal fatal dalam hidupku" ujarnya menatap rumputan hijau tersebut dengan pandangan kosong. Doyoung menoleh dengan tatapan nanarnya, ia sudah tau perihal kebenaran yang sang kakak alami.

Anak yang dikandung sang kakak memang benar anak dari mantan kekasihnya, Park Chanyeol. Ia yang tau itu geram dan ingin sekali menghabisi lelaki bajingan itu karena sudah berbohong dan membuat sang kakak terusir dari rumahnya. Tetapi nasi telah menjadi bubur, walaupun ia tetap menghabisi lelaki itu toh kakaknya juga tak akan kembali ke rumah itu. Ia tidak tau keberadaan Seungwan dimana.

Kedua orang tuanya pun juga menyesal ketika mendengar kabar kebenaran itu, ia menyesal tidak pernah mendengarkan ucapan sang anak sulung dan malah mempercayai kebohongan yang telah disusun sebaik mungkin. Nyonya dan Tuan Son merasakan kehilangan yang amat mendalam dan juga penyesalan yang ada. Dan saat tau akan kebenaran tersebut, Son corp mencabut saham di Park corp. Mereka tidak mau bekerja sama dengan dalang dibalik kepergian anak sulungnya itu.

"Aku juga selalu mendoakan kesehatan ibu dan ayah semoga mereka selalu sehat dan diberkati oleh Tuhan. Disetiap malam aku selalu berdoa semoga mereka baik-baik saja dan selalu bahagia walaupun hanya memiliki satu anak yaitu dirimu" lanjutnya dengan menatap Doyoung dengan senyum manisnya.

Deg

Doyoung merasakan sesak dalam pernapasannya. Perkataan sang kakak begitu menyakitkan dan begitu pilu di dengar. Tidak, ia tidak mau mendengar fakta itu. Seungwan tetap bagian dari keluarga Son, dia tetap anak dari Son Hyun Bin dan Son Ye Jin.

"Aku harap kau tidak mengecewakan mereka tidak seperti diriku yang sudah mengecewakan mereka sampai mereka tidak menganggapku anak lagi. Hiduplah dengan bahagia dan raihlah cita-citamu, Doyoung-ah. Noona menyayangimu selalu. Salamkan salamku untuk ayah dan ibu, walaupun mereka tidak menganggapku anak lagi tetapi aku akan selalu menganggap mereka tetap menjadi orang tuaku dan aku akan selalu mendoakan mereka supaya sehat dan panjang umur. Aku kembali dulu untuk menemani kedua anakku, aku pergi. Sampai bertemu lagi, Doyoung-ah. Annyeong" pamitnya dan melangkahkan kakinya dari hadapan adiknya itu.

Walaupun merasa sesak dalam dadanya akan pernyataan yang ia ucapkan tetapi hanya itu yang bisa ia utarakan sekarang. Kebahagiaan adiknya memang segalanya dibanding dirinya. Semoga Doyoung tidak seperti dirinya yang mengecewakan orang tuanya.

"Noona! Kau sampai kapanpun tetap menjadi bagian dari keluarga Son, margamu akan tetap Son. Ayah dan Ibu tetap menganggapmu anak mereka. Mereka menyesal noona sama sepertiku yang telah mempercayai omong kosong dan kebohongan pria bajingn itu. Dengan itu aku dan kedua orang tua kita ingin meminta maaf kepadamu. Aku merindukanmu noona, ibu dan ayah juga. Bisakah kau kembali kepada kami noona?" ujarnya lirih dengan air mata yang sudah mengalir dari mata sipitnya. Seungwan langsung menangis terlihat dari tubuhnya yang bergetar, tanpa pikir panjang Doyoung langsung memeluk tubuh mungil sang kakak. Ia merindukan pelukan sayang nan hangat sang kakak. Mereka menghabiskan waktu mereka dalam pelukan kerinduan nan hangat tersebut.

SINGLE'S MOM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang