스물 다섯

1.4K 205 20
                                    

"Ye daepyonim, Kamsahamnida. Ne ne" jawabnya seraya memasukan ponselnya kedalam saku celananya.

Hari ini Seungwan mendapatkan libur satu hari karena Yerin menginginkan jadwal Seungwan untuknya hari ini. Yerin bilang bahwa besok dan minggu yang akan datang tak bisa manggung di panggung cafe bar tempat ia bekerja. Seungwan dengan senang hati langsung mengiyakan ucapan sang bos. Untung-untung hari ini ia bisa quality time dengan sang buah hati.

Seungwan dengan senyum manisnya langsung bersiap diri untuk pulang membersihkan diri. Jam pulang sekolah sang buah hati sudah menunjukkan di pukul 1 siang. Kebetulan toko pun sedang senggang tidak terlalu banyak pekerjaan, alhasil dirinya yang memutuskan untuk menjemput kedua bocah menggemaskan tersebut.

Sebelum menjemput sang anak manis, Seungwan memutuskan untuk membeli kue beserta ice cream di kedai makanan ringan tak jauh dari apartemennya. Ia ingin membelikan kedua makanan kesukaan sang buah hati karena hari ini, ia akan terus bersama sang anak selama kurang lebih satu malam.

Sudah banyak waktu yang ia korbankan untuk melihat perkembangan sang anak akibat ia harus mengais uang walaupun orang tuanya meminta Seungwan untuk berhenti dan lebih memilih fokus membesarkan Renjun. Tapi Seungwan tidak mau bergantung pada harta kedua orang tuanya, ia lebih baik menghidupkan sang anak hasil jerih payahnya karena ada perasaan bangga dihatinya.

Seungwan memarkirkan mobilnya dan memasuki kedai tersebut dengan senyum ramahnya. Ia pun langsung memesan kue perasa matcha tersebut dan tak lupa dua es krim matcha dan paper mint. Jangan lupakan Jeno yang selalu bersama Renjun. Setelah membayar, ia pun langsung bergegas pergi dari sana dan menjemput sang anak yang pasti sudah menggerutu kesal akibatnya yang tak kunjung datang.

Sesampainya, ia bisa melihat sang anak yang terlihat mengerucutkan bibirnya sedang duduk di bangku tunggu depan sekolah. Sementara Jeno, ia hanya menunggu dengan wajah polosnya melihat ke arah jalan raya yang sedang dipenuhi oleh kendaraan beroda empat tersebut.

Seungwan terkikik geli melihat raut wajah merengut sang anak. Bisa dipastikan kedatangannya pasti akan dipenuhi celotehan dan rengutan kekesalan dari si mungil. Ia pun langsung menemui sang buah hati dengan senyum lebarnya.

"Injun-ah, Jeno-ya" panggilnya lembut.

Kedua bocah tersebut langsung menoleh dan tersenyum senang akan kedatangan Seungwan. Mereka pun berlari setelah berpamitan dengan pembimbing mereka di sekolah. Seungwan tersenyum lebar dan memeluk tubuh kedua bocah menggemaskan itu.

Renjun dan Jeno melepaskan pelukannya seraya menggandeng tangan Seungwan untuk menuju mobil mereka. Setelah berpamitan kepada sang pembimbing, mereka pun akhirnya pulang dengan selamat tanpa ada gangguan.

"Cenapa bunda lama cekali cih?! Injun lelah menunggu bunda di cekolah. Injun kan ingin tidul ciang!" rengutnya kesal dengan bibir yang di kerucutkan beberapa mili itu.

Seungwan terkekeh setelah menyalakan mesin mobilnya. Ia pun melakukan mobilnya untuk kembali ke kediaman mereka berdua di daerah Seoul.

"Maafkan bunda ya sayang. Tadi bunda harus mampir dulu ke kedai makanan. Bunda abis beli kue dan es krim kesukaan kalian. Kalian boleh memakan es krimnya terlebih dahulu takut mencair nanti" ujar Seungwan seraya memberikan es krim tersebut kepada kedua bocah yang sudah berbinar.

Renjun langsung menerima dengan bahagia bersama Jeno, sahabatnya. Mereka pun mengambil satu buah ice cream yang berada di kantong plastik tersebut. Renjun mengambil ice cream perasa paper mint sementara Jeno mengambil ice cream perasa Matcha. Mereka memakan ice cream itu dengan suasana bahagianya dan melupakan suasana kesalnya.

SINGLE'S MOM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang