스물 여섯 ⚠⚠

2.9K 211 36
                                    

Warning 21+ ya say, bisa skip nanti okey!

Seungwan sudah sampai di depan rumah besar bergaya eropa klasik tersebut. Ia mengerutkan keningnya karena tak ada satu pun orang disini. Ia pun kembali mengecek isi surat tersebut tetapi benar alamat nya berada disini.

Tok tok!

Seungwan tersentak kaget ketika jendela mobilnya diketuk oleh seseorang. Ia pun menurunkan jendelanya dan terlihat pria bertubuh besar dengan senyum ramahnya menatapnya. Seungwan tersenyum canggung.

"Nona bernama nona Seungwan, benar?" tanyanya dan diangguki oleh Seungwan. Pria itu tersenyum.

"Saya ditugaskan oleh tuan Mark untuk menjemput nona. Nona bisa mengikuti saya beserta anak nona menuju tempat tuan Mark" ujarnya. Seungwan agak ragu tetapi ia tetap mengikuti intruksi sang pria asing tersebut.

Ia turun dari mobilnya seraya bersama sang anak yang terus menempel bersamanya akibat ketakutan. Seungwan pun menenangkan Renjun agar tidak takut. Perasaan gusar mulai menghinggapinya sekarang.

Ia pun mengikuti pria bertubuh besar tersebut untuk memasuki mansion besar eropa klasik tersebut. Terlihat mewah sekali walau hanya dari halaman depan saja. Ini mengingatkan kepada rumah kedua orang tuanya yang berada di Distrik Gangnam tetapi rumah orang tuanya lebih ke rumah bernuansa Amerika latin.

Seungwan terus memasuki kawasan rumah itu bersama Renjun yang terua meremat tangannya resah. Ia terus melihat dengan kagum bangunan besar ini tanpa tau bahwa sang pria besar di depannya tersenyum miring. Mereka sudah berada di dalam rumah itu. Terasa sepi sekali tak ada orang sama sekali.

Seungwan mulai merasa ada yang aneh disini. Ia melirik kesana kemari untuk melihat apakah ada yang mencurigakan tetapi tak ada cuma keheningan saja disini. Ia langsung mendekatkan tubuh Renjun untul terus berada di dekapnya takut-takut ada hal buruk menghampirinya.

"Nona Seungwan, tunggu sebentar ya. Tuan Mark akan menemui anda sebentar lagi, ia masih bersiap-siap" ujar pria itu dan pergi dari sana meninggalkan Seungwan yang kebingungan dan cemas.

Brak!

Seungwan menoleh dan pintu utama tertutup sempurna. Seungwan terbelalak kaget dengan Renjun yang memeluk dirinya erat seraya menangis ketakutan. Seungwan merasa was-was sekarang dan ketakutan tentu saja.

"Selamat datang sayang di rumah ini" ujar seseorang. Seungwan langsung menoleh dan terkejut bukan main bahwa Chanyeol ada di hadapannya. Dirumah megah ini.

Chanyeol mendekati Seungwan dengan senyum liciknya tak lupa satu batang cerutu berada di tangannya seraya ia hembuskan. Seungwan mundur beberapa langkah dengan terus memeluk Renjun yang masih menangis.

Chanyeol sudah berada di hadapan Seungwan yang berjarak satu meter. Ia memandangi Seungwan dengan intens dari kepala hingga kaki jenjangnya. Chanyeol menyukai penampilan Seungwan malam ini dan itu membuat birahinya naik. Seungwan tak pernah berubah memang, sama seperti dulu. Seperti pertama kali ia meniduri wanita mungil itu.

Seungwan yang ditatap itu langsung merasa seperti dikuliti dan dicabuli. Bagaimana tidak jika seorang pria menatapmu intens tanpa berkedip sedikitpun. Seungwan tak suka ditatap seperti itu.

"Jadi kau menjebakku?! Keparat kau Park!" umpatnya seraya menutup telinga Renjun. Ia benar-benar marah dengan pria ini yang menjebaknya dengan embel-embel Mark.

Mengingat nama Mark, Seungwan merasa ada perasaan tak enak menyelimuti hatinya tentang pria yang pernah menjadi kekasihnya tersebut. Ia merasa bahwa sudah terjadi sesuatu kepada Mark. Chanyeol tersenyum miring seraya menghampiri sofa miliknya. Ia duduk dengan arogannya tak lupa menghembuskan cerutu tersebut ke langit-langit rumahnya.

SINGLE'S MOM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang