열셋

2.3K 326 67
                                    

"Daepyeonim" panggil Taeyeon menyadarkan dirinya dari lamunan. Setelah menatap sejenak anaknya itu, guru pengampu anaknya langsung membawanya untuk kembali menuju kelasnya karena sudah waktunya untuk kembali belajar. Dengan terpaksa Chanyeol harus merelakan anaknya kembali ke kelas.

"Y-ye?" jawabanya seraya menatap Taeyeon dengan tatapan yang tersirat kesedihan. Taeyeon tersenyum lembut walaupun ia tau sang direktur sedang tidak baik-baik saja setelah insiden tadi.

"Silahkan diminum daepyeonim. Sejak tadi anda terlihat melamun saja setelah bertemu dengan salah satu murid kami" ujar Taeyeon menunjuk sopan secangkir teh melati tersebut. Chanyeol berdehem untuk menghilangkan rasa gugupnya dan menyeruput sedikit teh melati tersebut yang masih mengepulkan asap panas.

"A-ah begitu kah? Mungkin aku hanya merindukan keponakanku karena ia mirip dengan keponakanku yang berada di Jerman" ujar Chanyeol berbohong.

Mana mungkin ia berkata merindukan sang anak di depan Taeyeon, yang ada akan menimbulkan kecurigaan nantinya. Tapi mungkin 30% ia tak berbohong bahwa ia memang merindukan keponakannya yang berasal dari sepupunya. Mungkin satu tahun dibawah anaknya jika di lihat.

"Ah begitu" ujarnya seraya menyesap tehnya juga. Mereka pun berdiam dengan pikiran masing-masing, Chanyeol dengan pikiran bagaimana ia akan bertemu lagi dengan anaknya sementara Taeyeon dengan pikiran ada sesuatu yang dirahasiakan dari direktur utama Park Corp tersebut.

Tapi Taeyeon tak berani menanyakan lebih lanjut karena itu bukan ranahnya untuk mengetahui masalah pribadi pria berwajah tegas dan gagah tersebut. Ranahnya hanya masalah yayasan ini saja dan tak lebih.

"Kalau boleh tau, siapa nama anak yang menabrakku tadi?" tanya Chanyeol memecahkan suasana hening tersebut. Taeyeon meletakkan cangkirnya seraya menumpu kakinya ke atas kaki yang lain.

"Son Renjun. Putra dari Son Seungwan tapi aku tak tau siapa ayahnya karena yang tertera hanya nama ibunya saja disana" jawab Taeyeon dengan senyum andalannya. Chanyeol mengangguk kaku, ia merasakan dadanya nyeri sekarang.

Ternyata memang benar bahwa itu adalah anaknya. Anaknya bersama pujaan hatinya, Son Seungwan. Tapi ada satu yang membuat dadanya nyeri seketika, tak ada identitas asli ayah dari anaknya itu. Walaupun ia adalah ayah biologisnya tetapi tetap saja ia tidak bisa mengakuinya secara hukum karena Chanyeol tak menikahi Seungwan.

"Apakah ibunya tak cerita banyak tentang ayahnya selama sesi wawancara?" tanya Chanyeol penasaran. Ia akan terus menggali informasi mengenai Seungwan.

"Yang menghandle sesi wawancara bukan aku sayangnya. Kebetulan sekali aku sedang pergi izin untuk pulang ke Gwangju untuk menemani ibuku yang sedang sakit, jadi yang menangani sesi wawancara adalah Im Yoona" ujarnya dan Chanyeol hanya menghembuskan nafas kekecewaan.

"Tapi yang aku dapat dari Yoona, kata ibu dari Son Renjun tersebut ayahnya sudah lama meninggal karena kecelakaan dan mereka sekarang hanya hidup berdua saja" lanjutnya dan itu membuat Chanyeol terpaku sejenak. Meninggal kecelakaan? Apa-apaan itu?, batinnya teriak.

Chanyeol merasa tak terima ketika mendengar hal tersebut, bagaimanapun ia masih hidup dan masih tetap menjadi ayah Renjun. Saking tak terimanya jantungnya berdenyut nyeri dan matanya memerah menahan air mata. Chanyeol tak bisa menahan rasa sakit hatinya. Inikah yang dirasakan Seungwan ketika ia menolak anaknya dan dirinya? Sakit sekali, batinnya.

"Daepyeonim? Apakah anda baik-baik saja?" tanyanya khawatir. Chanyeol mengakat satu tangannya bahwa ia baik-baik saja setelahnya ia mengambil tissue untuk mengelap air matanya. Tak terasa air matanya telah banyak keluar dari mata bulatnya.

"Aku hanya terharu mendengar cerita kehidupan anak itu. Begitu ironi sampai aku menitikkan air mataku" ujarnya menahan getaran dari suaranya. Ia tak sanggup untuk terus berbicara karena sedari tadi hatinya berdenyut nyeri dan seraya dipaksa untuk terus menangis dan menangis. Taeyeon tersenyum maklum, ia yang mendengar cerita pertama kali pun ikut merasakan kepedihan kehidupan Renjun.

SINGLE'S MOM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang