열일곱

2K 317 78
                                    

Seungwan menatap ibu dari mantan kekasihnya itu dengan tatapan dingin dan datarnya. Walaupun tatapannya seperti itu, percayalah bahwa ia sedang menahan kegugupannya. Ada rasa tak nyaman ketika berhadapan dengan Nyonya Park tersebut. Rasanya Seungwan ingin melarikan diri saja tetapi sekarang ia hanya bisa diam di tempat dengan mendengarkan ocehan tak berpendidikan wanita tua yang sayangnya adalah ibu dari mantan kekasihnya itu.

Sementara Nyonya Park tersenyum kecil melihat Seungwan yang menampilkan tatapan tak bersahabatnya itu. Sepertinya wanita yang ada dihadapannya membenci dirinya, pikirnya saat ini. Nyonya Park maju satu langkah dengan perlahan kehadapan Seungwan dengan bersidekap dada. Betapa arogannya wanita tua itu.

"Sudah lama aku tak melihatmu, Seungwan-ah? 2 tahun? Ah tidak tidak, sepertinya 3 tahun. Bagaimana kehidupanmu selama 3 tahun kemarin? Bahagia atau sebaliknya?" tanyanya dengan nada lembut namun menyindir. Seungwan sudah tau watak Nyonya Park, ia tak akan pernah menyerah untuk membuat lawannya terkalahkan dengan cara kotor sekalipun.

Seungwan tersenyum manis membalas ucapan Nyonya Park walaupun jantungnya berdegup dua kali lebih cepat tapi ia tak mau terpancing dengan wanita tua ini. Jika ia terpancing, bisa dipastikan bahwa Nyonya Park akan semakin menjatuhkanmu sampai kau tak bisa bangkit kembali.

"Aku selalu bahagia Nyonya. Walaupun anakmu meninggalkanmu, tetapi aku bisa bahagia tanpanya. Bisakah Nyonya melihatnya sekarang? Apakah aku terlihat menyedihkan sekarang?" ujarnya membalikkan ucapan Nyonya Park tersebut.

Terlihat sudah bahwa Nyonya Park lah yang tersulut emosi dengan wajahnya tak menampilkan senyum palsunya dan menurunkan tangannya dari sidekapnya. Pancaran matanya seketika menjadi ketidak sukaan dan amarah tertahan kepada Seungwan. Seungwan tersenyum kecil melihatnya.

"Nyonya tak usah mengkhawatirkanku. Aku hidup dengan bahagia sekarang, walaupun semua orang tak mempercayaiku dan mengucilkanku tetapi Tuhan masih memberiku kebahagiaan. Dan itu dengan kebahagiaan yang lain, bukan dari anakmu. Ah ya, terima kasih juga sudah menanyakan kabarku Nyonya Park Haneul yang terhormat" ujar Seungwan dengan santai tetapi menohok hati Nyonya Park, apalagi dengan menekankan kalimat Nyonya Park Haneul yang terhormat.

"Lagi pula aku juga tak butuh kebahagiaan dari anakmu itu. Anakmu yang kau banggakan itu ternyata tak sebaik yang kau pikir. Ia adalah pria keparat yang sudah menghancurkan hidupku dengan mudahnya. Impianku hancur karena pria bajingan itu dan sialnya adalah anakmu Nyonya. Park Chanyeol bukanlah permata yang begitu Indah dan banyak disukai oleh orang lain, tetapi sayangnya ia hanya manusia rendahan layaknya batu kerikil yang diinjak-injak dan tak begitu berguna" lanjut Seungwan dengan nada yang begitu tenang namun tersirat amarah disana.

Nyonya Park yang mendengar itu seketika mengepalkan tangannya dan bersiap menampar Seungwan karena sudah berani mengatai anak lelaki yang paling ia banggakan tersebut. Matanya pun juga memerah menahan amarah yang sudah meledak itu.

"Jaga ucapanmu jalang! Kau lah yang wanita murahan dan keparat disini! Jangan berani-beraninya kau mengatai anak kesayangaku, sialan!!" pekiknya dan itu membuat orang-orang berada disana memperhatikan mereka tetapi Nyonya Park tak peduli.

Seungwan terkekeh pelan dengan mengedikkan bahunya tanpa ada rasa takut sedikitpun. Seungwan sekarang merasa lebih berani untuk melawan siapapun yang berani mengusik hidupnya, sekalipun itu orang yang paling di segani sekaligus.

"Tapi kenyataanya begitu nyonya. Park Chanyeol memang pria sesialan dan sebrengsek itu. Mau berbuat tapi tak mau bertanggung jawab, bisa dikatakan bahwa ia adalah pria pengecut yang hanya bisa berlindung dari punggung keluarganya dan dari kepalsuan yang ia buat sendiri. Lucu sekali jika mengingat itu" ujarnya dengan tawa hambarnga. Nyonya park melangkah ke arah Seungwan dengan amarah yang meletup-letup, Seungwan benar-benar membuat kesabarannya habis.

SINGLE'S MOM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang