Sudah 6 bulan sejak naruto dibuang oleh orang tuanya sendiri di kota kyoto, ia harus bisa bertahan hidup seorang diri di tengah hiruk pikuk kota kyoto, banyak yang sudah ia alami dia harus hidup dengan mengais sisa makanan yang ia temukan di tempat sampah menjadi sebatang kara di kota bukanlah perkakara yang mudah. Meskipun begitu ia harus bersyukur pada sosok malaikat tak bersayap yang mau menampung dirinya
Flash back
"kryuuk lapar sekali"gumam naruto kecil sambil memegang perutnya, sekarang ia berada di pinggiran kota kyoto untuk pakaian ia memakai kaos putih dan celana berwarna biru tua kehitaman
Tik tik tik tik
"eh hujan" naruto kecil berlalari mencari tempat berteduh, ahirnya ia sampai di sebuah kedai makanan
"harum sekali" gumam naruto sambil melihat ke dalam kedai, kegiatannya ini tidak lepas dari penglihatan sipemilik kedai
"hei nak"ucap sang pemilik kedai
"eh"panik naruto dan berniat pergi dari tempat itu tapi di hentikan oleh pemilik kedai
"tunggu nak, kemari aku bukan orang jahat"ucap sang pemilik kedai, naruto hanya menurut saja dan melangkah masuk kedalam kedai
"ayame tolong ambilkan handuk"ucap sang pemilik sedikit berteriak pada anaknya yang bernama ayame yang berada di dapur
"ha'i"jawab sang anak yang berada di dapur kedai tersebut
.
.
.
.
"jadi siapa namamu nak"tanya sang pemilik kedai"nama saya naruto paman"jawab naruto kecil
"oh, kalau bergitu perkenalkan nama paman teuchi dan ini anak paman ayame" ucap teuchi memperkenalkan diri sekaligus dengan anaknya
"salam kenal naruto kun" timpal ayame
"salam kenal juga nee san"jawab naruto
Kryuuuk suara perut naruto yang mengintruksi minta diisi, naruto hanya menunduk malu, ayame tersenyum dan teuchi tertawa mendengar suara perut keroncongan tadi
"hahahaha kau pasti lapar kan naruto,ayame siapkan ramen ukuran jumbo"ucap sang teuchi pada anaknya, ia tahu pasti naruto belum makan dari kemarin melihat dari kondisi tubuhnya yang kurus kering dan baju yang terlihat kotor, tapi ia dan anaknya tak mempermasalahkan itu semua.
"tapi paman aku tak punya uang"ucap pelan naruto tapi masih didengar kedua orang itu
"tak apa itu gratis untukmu"ucap teuchi sambil tersenyum
"arigatou paman"ucap naruto sambil menundukan badan
5menit naruto menunggu dan sekarang di depan matanya sudah tersaji ramen ukuran jumbo yang sangat menggiurkan baginya, tak ingin menyianyiakan apa yang ada di depan matanya ia langsung mengambil sumpit dan memakan ramen tersebut dengan lahap sampai habis. Tapi bukan menunjukan raut kebahagian justru naruto menangis dalam diam dan membuat teuchi kebingungan
"ada apa nak, kenapa kau menangis apa ramennya tidak enak?" tanya teuchi, naruto langsung menyeka air matanya dengan kedua lengannya ia tak bermaksud untuk menyinggung teuchi jujur saja ramennya adalah yang terbaik yang pernah ia rasakan, naruto sampai berasumsi ramen adalah makanan para dewa menurutnya, ia hanya sangat senang ternyata didunia ini masih ada orang baik, pernah ia mampir ke toko mainan anak anak yang ada di tengah kota ia hanya sekedar melihat topeng topeng yang terpampang di luar toko, tapi reaksi pemilik sungguh membuat dirinya ketakutan tanpa belas kasih dirinya di dorong dengan sangat keras bahkan di caci maki di depan umum, tentu itu membuatnya sangat sedih ahirnya ia pergi darisana daripada mendapat hinaan lebih parah lagi.
"bukan paman, justru ramen ini sangat sangat enak aku yakin para dewa juga pasti memakan ramen dikayangan"ucap naruto riang yang menyebabkan teuchi maupun ayame yang ada di dapur terkekeh
KAMU SEDANG MEMBACA
Abdi Negara
ActionNaruto dikucilkan oleh keluarganya sendiri, berjuang di negri orang demi satu tujuan, apakah naruto mampu mewujudkan tujuanya, apa yang akan dilalakukan naruto terhadap keluarga yang memperlakukan dirinya dengan buruk? Apakah dia bisa memaafkan mere...