Misi

2.1K 144 21
                                    

Konoha pukul 20.00

Kediaman Namikaze

Malam ini seluruh anggota keluarga Namikaze berada di meja makan, sambil menikmati hidangan buatan nyonya rumah dan putri bungsu keluarga itu. Namun dari semua orang terlihat hanya Naruto yang memakan makanannya sedikit. Tentu perbuatan sang anak membuat hati Khusina sedikit sakit ketika melihat hasil usahanya seperti tidak di hargai

"apakah masakan ibu tidak enak Naru, sampai sampai kau tidak menyentuh lagi masakan ibu" tanya Khusina lirih ketika melihat Naruto tidak menyentuh lagi makanannya

"hmm.. Ini enak, namun aku menantikan makan malam yang sesungguhnya" jawab Naruto sekenanya, namun perkataanya menimbulkan tanda tanya besar semua orang disana

"sesungguhnya" beo semua orang yang berada di sana, namun tak ada tanggapan sama sekali dari Naruto
.

.

.

.

Setelah semua orang selesai dengan makanan mereka, Naruto segera beranjak menuju ke ruang belakang dimana para maid berkumpul untuk makan malam

"hallo bibi" sapa Naruto pada para maid yang ada disana

"tu-tuan mu-da it-itu kah an-anda" tanya salah satu maid senior disana yang bernama Biwako.

"ya ini aku bibi, ngomong ngomong bibi sedang makan apa?" ujar Naruto ramah sambil bertanya pada sang bibi.

"ah bibi hanya memasak ramen" jawab Biwako tersenyum simpul

"woah... Benarkah apa aku boleh bergabung bi" ujar Naruto dengan mata berbinar binar setelah melihat Ramen didepanya,

"tentu, mari duduk tuan muda" jawab maid lain yang ada disana mempersilahkan Naruto duduk

Naruto segera duduk diantara para maid disana, lalu Biwako memberikannya semangkuk Ramen panas yang sudah dia siapkan sebelumnya. Acara makan mereka diselingi dengan canda tawa setelah Naruto memberikan lelucon lelucon sambil memakan ramennya.

"uhukk...uhukk..." bantuk Naruto yang tersedak ramennya

"tuan muda ini minumlah" ujar salah satu maid sambil menyodorkan segelas air putih

"uhukkk...uhukk...glek..glek..glek..ahhh" Naruto segera mengambil air minum yang disodorkan padanya tanpa babibu lagi Naruto segera meminum air itu sampai tandas

"makanya jika sedang makan jangan banyak bicara tuan muda" ujar Biawako menasihati

"hehehe.. maaf bibi, aku sungguh sangat rindu suasana ini bersama kalian" jawab Naruto sambil cengengesan

"huh...dasar ternyata tuan muda tidak berubah sama sekali ya" ujar Biwako sambil tersenyum

"hehehe.." tawa cengegesan Naruto sambil menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal

"hihihihi..." tawa kecil maid lain setelah melihat tingkah tuan mudanya itu.

Kegiatan Naruto dan para maid tidak lepas dari pandangan semua anggota keluarga Namikaze kecuali Jiraiya dan Tsunade yang lebih dulu menuju ruang keluarga. Mereka menatap sendu dan iri kepada semua orang disana, bagaimana tidak disana Naruto lebih terbuka bahkan sesekali bercanda dengan para maid, sedangkan dengan mereka Naruto terlihat enggan dan tidak berniat. Tentu saja melihat anak/kakak mereka lebih akrab dengan para maid membuat hati mereka serasa di iris menggunakan silet.

Semua orang hanya bisa menatap sendu dengan kegiatan Naruto bersama para maid, mereka merasa sangat bersalah karena dari dulu Naruto malah lebih dekat dengan para maid di bandingkan dengan mereka. Naruko yang dari tadi hanya diam ahirnya memutuskan untuk bertanya pada ibunya

Abdi NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang