Malam harinya
Kediaman Namikaze
Di kamar Naruto dulu kini terbaring tubuh Naruto yang tengah tertidur sembari memeluk tubuh putri kecilnya Himawari
Cekrek kriiieeet....
Pintu terbuka dan menampilkan Kushina di ambangnya, wanita paruh baya itu kemudian masuk kedalam kamar Naruto untuk melihat sang putra yang telah lama pergi dan kini telah kembali meski hanya untuk sesaat
Sreet...
Kushina kemudian menyelimuti tubuh sang putra bersama cucunya, Kushina kemudian duduk di tepi ranjang sambil memperhatikan wajah Naruto lekat lekat
"maafkan ibumu ini nak, dulu waktu kau masih ada disini kau masihlah seumuran dengan putri kecilmu itu, ibu ingat kau dulu anak yang sangat baik, rajin dan juga pintar (Kushina mulai menitikan air matanya)....hiks...hiks...maafkan ibumu yang bodoh ini...hiks...hiks...nenekmu benar, aku sebagai ibu seharusnya menjadi orang pertama yang melindungimu tapi...hiks...aku malah melakukan yang sebaliknya...hiks..." tangis Kushina sembari menggenggam tangan Kanan Naruto dengan erat
Puk...
Kushina tersentak kaget ketika merasakan ada telapak seseorangan di bahunya, dengan mata yang masih mengeluarkan air mata, Kushina mendongak menatap siapa pemilik tangan itu
"kamu tak sepenuhnya salah Tsuma, karena semua ini berasal dari diriku" lirih Minato menatap sendu manik violet sang istri
Kushina kemudian memeluk Minato yang sedang berdiri di sampingnya
"hiks...tapi...aku juga bersalah Minato-kun hiks...aku..aku memang ibu yang buruk...hiks...hiks..."
Minato mengelus puncuk kepala sang istri halus, seraya berkata
"jika kamu ibu yang buruk maka aku sebagai suami dan juga ayah yang lebih buruk, sebab aku tidak bisa menjaga semua anggota keluargaku sendiri" lirih Minato sambil memandang sendu wajah sang putra cikal yang masih setia tertidur bersama putrinya
.
Esoknya
Di meja makan Kini seluruh anggota keluarga tengah menikmati sarapan pagi mereka dengan tenang kecuali Naruto dari tadi belum menyentuh makanannya sama sekali
"Naru kenapa kamu tidak memakan makananmu?" tanya Tsunade sang nenek
"apa masakan ibu tidak enak, nak?" timpal Kushina, ia merasa sedih melihat Naruto tak menyentuh makanannya sama sekali padahal ia sudah membuat masakan itu spesial untuknya
"tidak kok, dilihat dari tampilannya saja masakan ini pastilah enak"
"lalu kenapa kau hanya melihat makananmu saja Naruto" seru Jiraiya
"ntahlah...mungkin aku tidak terbiasa, karena biasanya, aku harus menunggu yang lain untuk menghabiskan makanannya dulu, barulah aku bisa makan"jawab Naruto sedikit mengenang masa kecilnya dulu
'Naru/Naruto/Naruto niisan' batin semua anggota keluarga Namikaze
Naruto sadar ucapannya membuat nafsu makan keluarganya hilang,
"maaf, jika perkataanku tadi membuat nafsu makan kalian hilang, jadi ayo kita cicipi masakan ini" ajak Naruto sembari menyendok makanannya
Naruto tertegun untuk sesaat, baru kali ini ia merasakan masakan buatan ibunya, karena dulu ia hanya menkonsumsi ramen instas saja atau yang lebih bagus ialah makan masakan para maid di rumahnya
Dan tanpa sadar cairan bening menetes dari pelupuk mata Naruto
"papa kok nangis?" tanya Himawari yang duduk di samping Kursi Naruto
KAMU SEDANG MEMBACA
Abdi Negara
ActionNaruto dikucilkan oleh keluarganya sendiri, berjuang di negri orang demi satu tujuan, apakah naruto mampu mewujudkan tujuanya, apa yang akan dilalakukan naruto terhadap keluarga yang memperlakukan dirinya dengan buruk? Apakah dia bisa memaafkan mere...