Setelah melihat seseorang yang mirip sang kakak di parkiran mall, sepanjang perjalanan pulang Naruko jadi lebih sedikit pendiam dari biasanya, sontak ketiga sahabatnya menjadi heran karena Naruko lah yang paling aktip di antara mereka, karena khawatir akan calon adik iparnya Hinata ahirnya memutuskan berbicara.
"Ruko-chan kamu kenapa hm?"tanya khawatir Hinata
"Tidak kok, aku cuma agak badmood" jawab Naruko
"ara ara apa karena pangeran es mu itu ruko-chan ufufufu" ujar Akeno dengan tawa anehnya
"kalo benar akan ku piting lehernya, berani sekali dia membuat Ruko-chan kita sedih"ujar Rias dengan Mode marah seperti Khusina
'hiii ternyata Rias-chan adalah kaachan jilid dua'batin naruko takut sambil membayangkan ibunya jika marah
"Bukan kok, aku hanya sedikit kurang enak badan, Rias chan tolong antar aku pulang ya"pinta Naruko
"baiklah"Jawab Rias
Sementara itu di kediaman Namikaze terlihat ada tiga orang yang sedang menonton televisi di ruang keluarga
"bagaimana persiapanmu Menma" tanya sang kepala keluarga a.k.a Minato
"tinggal sedikit lagi touchan"jawab menma seadanya
"andai ia masih disini mungkin dia sudah sebesar kalian" ujar lirih Khusina,Minato maupun Menma tak ada yang bergeming sama sekali,pikiran mereka menjadi kalut setelah mendengar perkataan dari nyonya Namikaze itu
Flash Back
Setelah mengusir Naruto dari keluarga Namikaze, mereka semua merasa bahagia bahkan mengadakan pesta kecil kecilan untuk merayakan keberhasilan mereka membuang Naruto. Tidak adil bukan, tapi Tuhan tidak buta akan setiap hambanya, kebahagian mereka tidak bertahan lama karena pihak keluarga Minato datang berkunjung guna melihat perkembangan cucu cucu kecilnya itu.
"Minato dimana cucuku yang satunya lagi" tanya Tsunade yang tak melihat kehadiran Naruto dimanapun
"di-dia su-sudah pe-pergi dari si-sini kaachan"gugup Minato
"APA!!!! JANGAN BILANG KAU MENGUSIRNYA" Tsunade sangat kecewa dan marah, niat hati ingin menemui semua cucunya tapi yang ada ia kehilangan sang cucu pertama, cucu yang paling ia sayangi
"i-iya"jawab gugup minato
PLAAAKK
Suara tamparan keras menggema di ruang keluarga itu, Tsunade tak menyangka anaknya akan melakukan perbuatan setega itu terhadap anaknya sendiri, rasa amarah dan kecewa bercampur jadi satu ia langsung menampar pipi Minato dengan sangat keras
"ORANG TUA MACAM APA KAU TEGA MEMBUANG ANAKNYA SENDIRI HAH!!!, DARI KECIL AKU MENDIDIKMU DENGAN BAIK, INIKAH HASIL DIDIKKANKU, SUNGGUH KALIAN ORANG TUA YANG PALING BURUK DI DUNIA !!!!" emosi Tsunade sudah tak bisa ia tahan setelah tuduhanya di benarkan oleh anaknya sendiri, kecewa dan amarah bercampur jadi satu, terbukti dari bola mata berwarna coklat madu itu yang berkaca kaca
"t-tapi dia ha-hanya a-anak pe-pembawa sial kaachan"Ujar Khusina membela sang suami
"DIAM KAU KHUSINA!!!, KAU SEBAGAI SEORANG IBU HARUSNYA MELINDUNGI SEMUA ANAKMU, IBU DAN MENANTU MACAM APA KAU INI HAH!!!" teriak Tsunade pada Khusina, apa katanya tadi hanya anak pembawa sial sungguh bodoh sekali menantunya ini, ingin sekali ia menampar pipi Khusina dengan keras, tapi niatnya tak terlaksana ia memikirkan bagaimana nasib sang cucu, hingga lelehan air mata jatuh di kedua pipi Tsunade ia sangat sangat kecewa pada anak dan menantunya ini, sebagai seorang suami Jiraiya mencoba menenangkan sang istri yang kecewa berat itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Abdi Negara
AçãoNaruto dikucilkan oleh keluarganya sendiri, berjuang di negri orang demi satu tujuan, apakah naruto mampu mewujudkan tujuanya, apa yang akan dilalakukan naruto terhadap keluarga yang memperlakukan dirinya dengan buruk? Apakah dia bisa memaafkan mere...