Konoha pukul 19.00 malam
Malam ini merupakan malam yang ditunggu tunggu keluarga Namikaze, karena putra kedua mereka akan melaksanakan pertunangan dengan anak pemilik perusahaan terkenal yang juga merupakan mitra, sekaligus pemilik perusahaan tersebut adalah teman masa kecil Minato sendiri.
Dekorasi yang sangat elagan dan mewah menghiasi seluruh halaman Namikaze yang luas itu, suasana meriah juga sangat menyeruak disana, bagaimana tidak tamu yang di undang dalam pertunangan dua anak pemilik perusahaan terkenal di jepang tidak main main jumlahnya dari mulai kerabat, sodara, keluarga, teman teman Menma dan Hinata semua di undang tanpa ada yang ketinggalan seorang pun.
Perasaan bahagia tentu menyelimuti semua orang disana tanpa terkecuali kedua insan yang menjadi tokoh utama dalam acara tersebut, yaitu Hinata dan Menma putra dan putri pengusaha terkenal di jepang yaitu Namikaze corp dan Hyuga company.
"ahirnya, satu langkah lagi kita bisa saling memiliki Hime" ucap lembut Menma sembari memegang kedua lengan Hinata
" ya, semoga kita bisa terus bersama sampai hari tua Menma-kun" balas Hinata sembari tersenyum manis pada Menma
"pasti, itu pasti Hime" ujar lembut menma sembari mengecup punggung tangan Hinata, yang di jarinya sudah ada cincin bukti jika mereka sudah terikat dalam hubungan yang akan menginjak ke jenjang selanjutnya.
Beralih tempat, tepatnya dimana teman teman Hinata maupun Menma berkumpul, mereka semua sekarang sedang berbincang bincang tentang Menma dan Hinata semasa di sekolah.
"aku jadi iri sama Hinata" ujar Ino
"kenapa kau iri pig" jawab Sakura
"hah apa kau lupa Hinata dulu di perebutkan dua cowok paling populer di sekolah jidat" ujar Ino sedikit malas
"oh iya benar aku baru ingat, ih aku juga jadi iri jika mengingatnya" ucap Sakura yang malah ikut ikutan iri seperti Ino
"sampai sampai Menma-kun dan Toneri-kun berkelahi demi membuktikan siapa yang berhak berada di sisi Hinata" ujar Rias yang ikut menimpali
"yah Hinata sampai menangis karena melihat Menmanya terluka, kasihan sekali ya si uban sudah kalah gak di perhatikan lagi" ujar Akeno sambil milirik tajam pada Toneri yang sedang duduk dibangku tempat para laki laki berkumpul, Toneri yang memdapat tatapan tajam dari kekasihnya hanya bisa tersenyum kikuk pada Akeno, Akeno sedikit kesal karena dulu Toneri tidak peka akan perhatian dan kecemasan Akeno terhadapnya dan malah mengejar Hinata yang sudah jelas menyukai Menma
"hah nasibku dan Hinata berbanding terbalik, jika ia diperebutkan dua cowok ganteng nan baik, aku malah sebaliknya siperebutkan dua cowok playboy bernafsu tinggi" ujar Rias sambil menghela nafas
"ara ara bukanya salah satu dari mereka sampai di tunangkan denganmu, bahkan kau juga mulai menyukainya fufufu" goda Akeno pada Rias
"ihh gak ada ya, masa aku memeliki perasaan pada orang brengsek itu" elak Rias
"ufufu benarkah itu, lalu siapa yang galau tujuh hari tujuh malam karena melihat tunangannya selingkuh" timpal Naruko yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka
"mou.. jangan diingat dong" rengek rias sambil mengembungkan kedua pipinya
"hahahaha" tawa teman temannya yang ada di sana
"mou. .. kalian nyebelin" ujar Rias sambil beranjak dari sana
"eh mau kemana Rias-chan"tanya Naruko karena Rias beranjak pergi dari sana
" aku kebelet pipis" ujar Rias sambil terus berjalan
Sementara itu di gerbang Masuk terlihat sekarang Naruto sudah berada di sana mengenakan pakain pormal untuk menghadiri sebuah pesta
KAMU SEDANG MEMBACA
Abdi Negara
ActionNaruto dikucilkan oleh keluarganya sendiri, berjuang di negri orang demi satu tujuan, apakah naruto mampu mewujudkan tujuanya, apa yang akan dilalakukan naruto terhadap keluarga yang memperlakukan dirinya dengan buruk? Apakah dia bisa memaafkan mere...