Baikan

1.4K 117 36
                                    

Naruto dan Erza terus berjalan menyusuri hutan yang gelap, mereka bahkan terus berjalan hingga dini hari, setelah merasa posisi mereka aman Naruto maupun Erza memutuskan untuk beristirahat.

"Erza sebenarnya kita berada dihutan mana??"

"kita berada di hutan Aokigahara"

Mata Naruto melotot sempurna, dia sangat tahu bahkan sangat sangat tahu tentang hutan ini, yaitu hutan yang berjuluk hutan bunuh diri, dengan rasa tidak percaya Naruto mencoba membenarkan kembali ucapan Erza

"k-kau bo-bohongkan Erza"tanya Naruto tergagap masih tidak percaya

"kenapa aku harus berbohong Naruto-kun, ini memang kawasan hutan Aokigahara, apa kamu lupa tadi disepanjang perjalanan kita selalu menemukan pita pita yang diikat di sebuah tali " jelas Erza sedangkan Naruto yang memang mempunyai rasa takut dengan hal hal berbau mistis hanya bisa menelan ludahnya dengan susah payah


Singkat waktu

Matahari mulai menyinari seisi bumi dari ufuk timur, dan sinar tersebut berhasil membangukan sorang gadis dari tidur lelapnya

"eung.. " lengguh Erza terbangun dari tidurnya

Erza mengerjab ngerjabkan matanya beberapa kali, setelah penglihatan dan nyawanya terkumpul Erza kemudian bangun dari posisi tidurnya, dilirik samping kanan tempat Naruto tidur, namun indra penglihatannya sama sekali tidak menemukan sosok pria kuning tersebut

"Naruto-kun kamu dimana" teriak Erza, namun sayang teriakan Erza sama sekali tidak ada yang menyauti

'apakah dia meninggalkanku' batin Erza

Dengan perasaan kalut Erza kemudian mengambil semua senjatanya berniat untuk segera pergi darisana,namun

"oh.. Putri tidur sudah bangun rupanya"

Sebuah suara memalingkan perhatian Erza, dengan segera Erza menengok ke sumber suara, dan kini ia bisa melihat Naruto sedang berdiri sambil membawa buah buahan yang tentunya ia dapat dari hutan

Air mata mulai mengalir dikedua pipi Erza, dengan cepat ia segera berlari menerjang tubuh Naruto

Greb!!

Naruto dibuat terkejut dengan tingkah Erza, apalagi pakaian yang ia kenakan serasa basah entah karena apa, namun Naruto langsung tahu apa penyebabnya ketika ia mendengar isakan tangis milik Erza

"hiks..hiks.."

Naruto yang semakin heran dengan tingkah aneh Erza segera bertanya dengan lembut

"kamu kenapa hmm.. "

"hiks.. hiks.. aku kira Naruto-kun hiks.. akan meninggalakanku hiks.. hiks.. "

Naruto tersenyum setelah mendengar alasan Erza, dengan lembut Naruto kemudian mencoba menenangkan kembali sang gadis bersurai akai itu

"tenanglah aku tidak akan meninggalkanmu lagi, maaf aku tadi pergi untuk mencari buah buahan untuk kita makan bersama"

"hiks..janji" ujar Erza sambil mendongak untuk menatap wajah Naruto, yah karena tinggi Erza hanya sebatas dagu Naruto

" ya aku berjanji" jawab Naruto sambil tersenyum lembut kearah Erza, dan senyuman maut milik Naruto tersebut mampu membuat kedua pipi Erza merona, Erza kemudian membenamkan wajahnya diceruk leher Naruto untuk menyembunyikan rona merah dipipinya

"Naruto-kun.."cicit Erza namun masih bisa didengar Naruto

"hm..??"

"Daisuki.."
 

Abdi NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang