2 hari kemudian....
Terlepas dari semua yang telah terjadi di 2 hari kebelakang, kini Naruto tengah berdiri tegak di samping liang lahat yang disediakan untuk teman masa kecilnya, ia berpakaian lengkap dengan atribut militer miliknya
Ya hari ini adalah hari pemakaman untuk Erza, setelah memohon beberapa kali ahirnya permintaan Naruto dipenuhi untuk memakamkan Erza selayaknya, bukan sebagai teroris namun sebagai rekan sekaligus pahlawan yang gugur di medan tempur
Peti berisi mayat Erza di tandu oleh enam prajurit berseragam lengkap menuju ke peristirahatan terakhirnya
Tik..tik...tik
Alam menurunkan air hujan, seperti menyahuti perasaan Naruto yang tengah dirundungi kesedihan, para pelayat lain segera mencari tempat berlindung agar terhindar dari hujan, namun itu tidak berlaku bagi para prajurit yang masih setia berdiri tegak disana
Perlahan namun pasti peti mati Erza diturunkan secara perlahan kedalam liang lahat. Dan bersamaan dengan itu komadan prajutit kemudian mengomando untuk memberikan penghormatan terakhir untuk Erza
"sebagai penghormatan terakhir, HORMAT GRAKK"
Semua prajurit lantas mengikuti intruksi sang komandan, mereka tak peduli akan derasnya air hujan yeng membasahi tubuh mereka semua, dan tentunya itu juga berlaku untuk Naruto yang saat ini juga sama tengah memberikan hormat terakhir untuk Erza
Sekilas terbayang waktu kebersamaan mereka saat masih kecil,dimana dia dan Erza sama sama tertawa ataupun ketika mereka sama sama menitikan air mata
Mengingat itu semua membuat pertahanan Naruto runtuh, lelehan air mata mulai mengalir di kedua bola matanya, namun itu tersamarkan dengan adanya air hujan
Naruto menangis dalam diam, ini mengingatkannya pada saat ia memakamkan seseorang yang sudah dia anggap sebagai seorang kakak,
Naruto memejamkan kedua bola mata meresapi butiran air hujan yang membasahi wajahnya, sungguh hatinya serasa hancur, inilah alasan ia lebih memilih menjalankan misi seorang diri, berharap maut menjemputnya untuk bisa kembali berkumpul dengan semua anggota kelompoknya yang telah gugur
Ditengah tengah pikiran kacaunya tiba tiba Naruto merasakan jika butiran air hujan tidak lagi menerpa dirinya, ia merasa aneh karena guntur disertai gemricik air masihlah terdengar dipendengarannya, perlahan Naruto membuka kembali matanya, ia melihat sekeliling sebelum ahirnya menemukan seseorang yang tengah tersenyum kearahnya sembari memegangi payung di tangan kirinya
Naruto tersentak ia lupa ia masih punya tujuan hidup sekarang, Naruto menoleh kearah tenda dimana disana ada anak beserta ibunya yang tengah mentapnya dengan senyuman hangat terpatri di wajah masing masing, Naruto mengalihkan kembali pandangannya pada sosok yang ada disampingnnya
"Shira-chan!!"
"aku tahu kamu sedang bersedih naru, tapi bisakah kamu membagi kesedihanmu itu denganku, agar beban di pundakmu sedikit berkurang"
Naruto terseyum kecil, benar tidak semua masalah harus diselesaikan seorang diri apalagi sebentar lagi dia akan berkeluarga, keterbukaan sangatlah diperlukan jika ingin membuat keluarga yang harmonis
Namun belum sempat ia menjawab, sang komandan lebih dulu mengomando pasukannya untuk tegak
"TEGAK GRAK"
Semua prajurit menurunkan tangan mereka begitu juga dengan Naruto, Naruto menoleh ke makam Erza yang sekarang sudah tertimbun tanah, tanda jika upacara pemakaman telah usai
Naruto kemudian mengenggam erat tangan kanan Shirahoshi sembari berucap
"kamu benar, maafkan aku, mulai sekarang dan seterusnya mari kita selalu bersama baik suka maupun duka"
KAMU SEDANG MEMBACA
Abdi Negara
ActionNaruto dikucilkan oleh keluarganya sendiri, berjuang di negri orang demi satu tujuan, apakah naruto mampu mewujudkan tujuanya, apa yang akan dilalakukan naruto terhadap keluarga yang memperlakukan dirinya dengan buruk? Apakah dia bisa memaafkan mere...