Ramen-chan

2.9K 175 7
                                    

Pertemuan dengan keluarga Teuchi tentu membuat Naruto senang karena mereka lah yang merawat ia ketika masih menjadi gelandangan meski hanya 3 bulan kebersamaan mereka waktu itu, tidak menjadi halangan untuk membuat ikatan yang kuat diantara mereka, dimana Naruto sudah mengganggap mereka seperti sosok paman dan kakak begitupula sebaliknya, sosok Naruto meski masih kecil tapi memiliki sipat yang rajin terbukti setiap pagi Naruto lah yang membersihkan semua alat alat dan menyapu halaman kedai, meski sudah di larang, Naruto tetap melakukanya dengan dalih tak ingin menjadi beban di keluarga Teuchi, ia ingin membantu meringankan pekerjaan keluarga Teuchi walaupun sedikit, karena sifat keras kepala Naruto ahirnya Teuchi menginjinkan toh itu juga membantu pekerjaanya.

Kembali ke cerita Naruto dan Shirahoshi sekarang sedang menunggu pesanan ramennya setelah tadi sempat mengobrol dan memperkenalkan keluarga Teuchi pada Shirahoshi dan juga sebaliknya.

"ne Shirahoshi-san, kenapa tadi kamu melamun saat berjalan?" tanya Naruto

"s-sebenarnya a-aku sedang mencari pekerjaan dari tadi pagi, tapi semua lowongan sudah penuh"jawab lesu Shirahoshi

"souka, kau sepertinya baru dikota ini ya?"ujar Naruto sekali lagi

"bu-bukanya Na-Naruto-kun juga sama" heran Shirahoshi, sebab tadi Naruto menggunakan embah google untuk ke kedai ramen ini

"iya sih, kalau boleh tahu kau berasal dari mana Shirahoshi-san"tanya Naruto sambil menggaruk bagian kepalanya yang tidak gatal

"aku berasal dari desa Kirigakure Naruto-kun" jawab Shirahoshi

Kegiatan mereka terhenti ketika Teuchi datang membawa pesanan yang dipesan Naruto tadi

"pesanan sudah siap"ujar Teuchi sambil membawa nampan berisi dua mangkuk ramen berukuran sedang dan meletakannya di atas meja yang dipakai Naruto dan Shirahoshi

"woah ramen-chan ahirnya kita bertemu kembali, papa rindu padamu"ucap naruto terharu biru karena sudah lama tak merasakan ramen buatan Teuchi

Tiga orang yang ada di sana hanya bisa sweetdrop karena kelakuan nyeleneh pemuda kuning tersebut

"apa disana kau tidak menemukan ramen Naruto-kun" tanya Ayame yang sudah sadar dari acara sweetdropnya yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan mereka sambil membersihkan meja bekas pengunjun lain

"ada sih, tapi mencari kedai ramen itu seperti mencari jarum dari tumpukan jerami, jadi aku harus puas dengan hanya ramen cup"ujar Naruto menangis bombai mengingat susahnya mencari kedai ramen di Amerika sana

'dasar maniak ramen' batin mereka bertiga serempak dengan keringat sebesar kelereng di setiap kepala masing masing

Setelah kejadian nyeleneh tadi, ahirnya Keadaan kembali tenang, setelah ayame menyuruh Naruto memakan ramennya dulu baru dilanjutkan pembicaraan yang sempat tertunda, tentu saja Naruto sempat nambah sebanyak 3x

"ah keyangnya, tidak salah ramen adalah makanan para Dewa" ujar Naruto semangat, mereka yang melihat tingakah naruto hanya bisa terkekeh

'Naruto-kun ternyata lucu' batin Shirahoshi sambil merona tipis

"oh iya paman, bagaimana jika aku menyumbang dana pada kedai ramen paman ini" tawar Naruto

"tidak usah, kami tak ingin merepotkanmu"ujar Ayame menolak halus

"itu tak merepotkan sama sekali, itung itung balas budiku terhadap kebaikan kalian yang telah menerimaku kala itu" ujar Naruto

"kami tak meminta imbalan apapun Naruto"ucap Teuchi menimpali perkataan sang anak

"apa paman lupa dulu sebelum aku pergi aku sempat berjanji untuk memajukan kedai ramen paman bukan, aku tidak akan pernah menarik kata kataku karena itu adalah jalan hidupku, jadi mohon diterima paman"ujar Naruto sedikit memohon

Abdi NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang