26

58 4 3
                                    

Ara p.o.v

Banyak notif masuk dari hp, membuat aku terbangun. Haduh La, lupa silent hp, kebangun deh. Tiga notif paling atas yang berhasil menarik perhatianku. Dari Theo dan group. Aku buka satu per satu, dan tak heran, mereka menanyakan apa maksud dari post Kak Jiel.

Kak Jiel ngepost? Post apa dia?

Aku buka aplikasi instagram sama, notifs penuh. Setelah mencari akun Kak Jiel, ternyata dia ngepost curahan hatinya. Aku mengerti, dia melakukan itu karena tak sedikit netizen yang menyudutkan. Mengerti maksud pesan Theo dan teman-teman, aku menjawab.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku taruh kembali handphone di meja samping tempat tidur, masuk kamar mandi membersihkan badan dan melakukan rutinitas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku taruh kembali handphone di meja samping tempat tidur, masuk kamar mandi membersihkan badan dan melakukan rutinitas. Selesai mandi, aku memakai kembali baju tidur , ingin bersantai.

Mengingat ada pekerjaan sekolah, aku menyelesaikan itu dan turun kebawah mencari makan. Sampai dibawah, ada Kak Loly sama Kak Jiel lagi duduk di pantry.

"Hey, morning. Ngapain?" sapaku.

"Bahas kemaren, pengen cepet diselesaiin." Kak Jiel bilang.

"Kakak minta maaf nanti ke Om, tinggal caranya." ujar Kak Loly.

"Kenapa jadi kakak yang minta maaf? Supaya cepet selesai? Tapi kita yang kalah lagi, kak." jawab Jiel menentang.

Pintu masuk rumah terbuka dengan kencang membuat kami kaget. Terkejut bukan main, sosok yang masuk ke tempat kediaman adalah orang yang kemarin baru saja memaki kakak dan ada mimi yang berjalan di belakangnya.

"O...Om.. Mimi." ucap Kak Loly terbata-bata.

"Duduk, om, mi. Sebentar Jiel ambilin minum." kata Jiel. Walaupun masih marah, tapi tetap dia bersikap sopan.

"Kalian ini memang keterlaluan ya!" Om menggebrak meja.

Gebrakan membuat bunyi cukup keras, bunda dan pipi keluar dari kamar, dan sama, mereka juga kaget melihat kehadiran om dan mimi.

"Aurel udah begitu, malah Azriel ikut-ikutan! Apa maksudnya?!" nada om mulai meninggi.

"O..Om, marah ke aku aja. Adhara yang salah, bukan Kak Loly atau Kak Jiel. Aku yang bilang ke Kak Loly untuk kontak mimi, marah sama aku aja. Adhara minta gitu karena Adhara kangen. Kangen sama mimi, kangen adik-adik, kangen sama Om. Maafin Adhara." kataku tidak mau kakak-kakak yang kena imbas ini.

THE HERMANSYAH A7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang