8

60 1 0
                                    

Ara p.o.v

Hari ini adalah hari Minggu yang berarti aku bisa beristirahat. Rencananya, hari ini aku mau menghabiskan waktu di kamar dan bersantai di rumah. Aku juga bangun lebih siang dari biasanya. Aku mau bermalas-malasan hari ini.

"Bi, sarapanku tolong bawa naik aja bi. Thank you." aku menghubung intercom yang tersedia untuk berhubung dari kamar ke kamar di rumah.

Tak lama, aku mendengar suara pintu kamar membuka dan ternyata adalah Kak Aurel yang membawakan sarapanku.

"Loh, kok kakak? Aku kira bibi." aku memberikan ruang supaya kakak bisa duduk bersamaku.

"Iya gak papa, kakak mau sekalian ke kamu tadi." Kak Aurel meletakkan nampan.

"Jalan yuk dek, selesai kamu makan." kakak tiba-tiba mengajak.

"Kenapa kak? Aku males, mau dirumah aja.. Capek aku baru balik pergi, sekolah, minggu depan kerjaan banyak." aku bilang.

"Ihh adek.. Si Dave maju datengnya, hari ini. Gak jadi minggu depan. Dia pas pulang dari Surabaya mau kesini." Kak Aurel merayu.

"Kakak aja yang pergii...." aku membalas.

"Temeninn adek... Kan katanya mau ketemu juga.. Bentar doang, ketemu di apartemen ajaa." Kakak berkata.

"Apartemen kita? Kakak yakin? Diluar aja, di PIM. Awas aja sampe keliatan wartawan ah kak." aku ucap.

"Terserah deh, tapi artinya adek ikut kan??" Kak Aurel tersenyum kecil karena berhasil merayuku.

"Mmm.. Udah keluar keluar aku mau siap-siap." aku mengusir kakakku keluar yang dibalas dengan ketawa.

Selesai bersiap-siap, aku turun kebawah dan Kak Aurel sudah menunggu.

"Ayo.. Udah ngomong belom?" aku bertanya.

"Belom, kakak juga baru turun. Lagi pada berenang itu di depan." Kak Aurel menjawab.

Kita berdua pun jalan ke taman belakang tempat kolam renang kita berada. Disitu ternyata ada Arsy dan Arsya yang sedanh berenang, Kakak Jiel, bunda, dan pipi yang sedang bersantai di kursi.

"Pi, bun, aku sama adek mau pergi dulu ya." Kak Aurel bilang.

"Oke, jangan sore-sore pulangnya ya." pipi berkata.

"Iya pi, cuman sebentar kok." aku ujar.

"Ngapain? Gak istirahat dirumah, minggu depan udah mulai sibuk lagi kalian sampe nanti Desember." bunda ucap.

"Kakak mau ketemu temen dari Malang kemaren, adek kakak minta temenin. Sebentar doang kok bun, gak sampe sore. Sampe jam 12 deh, udah dirumah lagi." Kak Loly menjelaskan.

"Yaudah sana sana, ati-ati yaa.. Pergi sama cece sama Echa juga." bunda bilang.

Kita berdua pun pergi menggunakan salah satu mobil dan ternyata Kak Aurel ingin menyetir. Aku duduk di kursi depan dan Cece sama Kak Echa duduk di kursi belakang.

"Lu kenapa dah, mendadak banget pergi." Kak Echa bingung.

"Ada yang nemu cowo baru dari Malang. Blasteran, namanya Dave." aku memberi tau.

Kita berempat dapat dibilang sangat dekat dan rasanya aku memiliki 3 kakak perempuan dan juga seperti sahabat. Karena kita sangat sering menghabiskan waktu bersama dan selalu bekerja ditemani Cece dan Kak Echa.

"Dek, ya Allah, dibocorin dong.." Kak Aurel menepuk jidatnya.

"Elah, bakal ketemu juga." Cece ketawa.

THE HERMANSYAH A7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang