9

65 1 0
                                    

Ara p.o.v

Hari ini aku janjian dengan teman-temanku untuk pergi ke sekolah lebih pagi dari biasanya, jadi semua penghuni rumah belum ada yang bangun. Tak mau ganggu, aku mengambil buah apel yang ada di meja dan turun ke mobil lalu berangkat ke sekolah.

"Heyy!!" Aisyah mengagetiku.

"Anjir, kaget Aii!!" aku mendorong temanku itu.

"Ngakak, yuk pada nunggu di kelas." dia kemudian menarikku.

Kita janjian untuk dateng pagi hari ini karena ingin berbincang-bincang bersama dan berbagi rencana liburan tengah semester yang tinggal tiga minggu lagi.

"Kalian jadi plannya apa nihh, pasti seru seru abis." Dinda membuka topik pembicaraan.

"Kita libur tanggal 15 Maret sampe 25 Maret ya kan." Reyna memastikan.

"Yoii, pas ada yang mau 17an juga nihh... But, gua keknya mau cabut ke Singapore." ujar Aisyah melirik ke aku.

"Mantepp.. Gua mah mau mager aja dirumah." bilang Dinda.

"Hahaha bonyok gua maksa mau ke Dubai, berangkatlah kita." Reyna memberi tau rencananya.

"Gokil, jangan pelit oleh-oleh ya neng." Aisyah dan Dinda berkata.

"Kalo lu kemana Ra.. Ini pasti aneh-aneh deh." teman-temanku memprediksi.

"Umm... Oh, gua mau ke Turki, rame-rame sama keluarga dari sisi bokap. Sekalian rayaiin ulang tahun pipi sama gua disana. Cuman nanti pestanya tunggu balik." aku menjelaskan ke teman-temanku.

Kadang aku merasa tak enak karena berpikir bahwa kesannya aku selalu memamerkan ketika aku pergi atau melakukan kegiatan apapun di luar. Kenyataannya teman-temanku ini selalu memintaku untuk bercertita dan memberi tau mereka tentang apa saja, jadi ya sudah.

"Seruuuu!!! Kapan-kapan cabut yuk, kita aja gitu." usul Dinda.

"Boleh aja, cari waktu yang bener-bener pas." aku jawab singkat.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 8:30 yang berarti kelas akan segera dimulai. Aku pergi menaruh dan mengambil barang yang diperlukan dari loker dan menuju ke kelas.

———————————————————————

"Dek, udah sampe rumah Kak Tasyi." Pak Ito memberi tauku.

"Makasih Pak Ito, bapak nunggu disini ya." aku berterima kasih lalu turun untuk masuk ke dalam rumah Kak Tasyi.

"Permisi..." aku pelan-pelan masuk.

"Eh, Ara! Sini masuk-masuk.. Tasyi sama Aurel udah di dapur tuh lagi pada ngobrol gak jelas." kudengar Kak Tasya Farasya, kembaran Kak Tasyi mengajakku ke dapur.

"Kak Tasya, thank you. Apa kabar kak?" aku menanyakan kabar salah satu kembar.

"Baik Ra.. Aku denger kamu jago sama suka makeup ya, kapan-kapan aku mau dong collab sama kamu. Aku suruh manager aku contact kamu ya." Kak Tasya merangkulku.

"Boleh kak, boleh banget!!! Iya, kakak kabarin aja kapan aku oke aja." aku dengan senang hati menerima usul kolaborasi antara kita berdua.

"Yayy Ara udah dateng!! Lu gak ngerusak anak orang kan?" Kak Tasyi menunjuk ke Kak Tasya.

"Emang lu? Gak jelas!!" balas Kak Tasya lalu meninggalkan kami supaya bisa cepat syuting.

"Oke hari ini kita lomba masak kue ya.." kata Kak Tasyi.

"Yahh kak, kalo itu mah aku gak bisaa!!" aku bercanda.

"Iya woi nanti dapur lu malah kebakar lagi." Kak Aurel celetus.

THE HERMANSYAH A7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang